Page 129 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 129
Hilmar Farid, dkk.
hasa masih dianggap sekutu. Juga, kepala-kepala Minahasa mengeluar-
kan pengumuman larangan penjualan tanah kepada orang yang bukan
Minahasa. (Wahono 1996: 65). Penolakan dan permintaan tokoh-tokoh
Minahasa didasarkan atas kontrak lama bahwa Minahasa adalah sekutu
dan tidak diperintah langsung oleh Belanda. Sehingga ide penguasaan
tanah oleh negara tidak bisa dilakukan dan ditanggalkan untuk daerah
Minahasa.
Peta Penyebaran Kelapa di Minahasa, Sumber: Mieke Schonten, Minahasa
Metamorphoses: Leadership and Social Mobility in a Southeast Asian Society
c 1680-11983, Amsterdam: Vrije Universiteit, 1993, hlm. 171
Tonsea merupakan salah satu daerah dataran rendah yang terbaik
untuk penanaman pohon kelapa. Penanaman kelapa menyebar di seluruh
daerah Manado, Tonsea, Kema, Bitung, Tanawangko, Lelema, Tumpaan
dan Amurang (Wahono 1996: 59). Akhir abad 19 hampir seluruh petani
menanam kelapa di Minahasa menggunakan buah kelapa untuk dijadi-
kan kopra dan diproses bagi minyak lampu dan goreng bahan makanan.
Proses pembuatan minyak goreng dilakukan oleh orang Minahasa setelah
harga minyak goreng orang-orang Sangir terus meningkat (Graafland
1991: 73). Selain itu, pohon kelapa merupakan jenis tanaman keras yang
berumur panjang. Pohon kelapa akan berbuah setelah berumur mini-
mal 8 tahun, dan akan menghasilkan buah maksimal pada usia 18-20
tahun. Pengolahan kopra di Minahasa mulai 1890-an setelah penanaman
120