Page 130 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 130

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
               wajib kopi dihapuskan. Pada periode itu ekspor kopra Minahasa belum
               besar. Pada 1896, Minahasa berhasil mengekspor kopra 6.000 ton dan
               pada 1900 naik menjadi 10.296 ton. Namun pada 1915 telah meningkat 40
               persen dari periode sebelumnya atau 25.000 ton kopra. Kemudian pada
               1919, nilai ekspor mencapai 19.591 ton dengan nilai nominal  5.500.000
               gulden. Penerimaan itu turun sedikit menjadi 15.587 ton tahun 1920, teta-
               pi meningkat kembali satu berikutnya dengan harga penjualan 6 juta
               gulden. (Wahono 1996: 63). Pohon-pohon kelapa sebagai produk kopra
               ditanam sebagai kebun, mungkin satu kebun kelapa bisa memuat 800
               hingga 900 pohon kelapa (Lerissa 2002: 326).





















                      Kebun kelapa di Minahasa Selatan tahun 1926, Koleksi KITLV

                   Kemudian, kopra Minahasa telah diekspor ke negeri penemu kopra
               yakni Prancis. Pada 1915, Prancis sebagai negeri pertama pengkonsumsi
               kopra untuk kebutuhan industri rumah tangganya. Kemudia disusul oleh
               Jerman sebagai negeri pengimpor kopra. Sementara itu, Belanda
               merupakan pedagang kopra dan mempunyai banyak pabrik margarin
               baru menjadi pengimpor kopra tahun 1915 dan menjadi negara ketiga
               yang mengimpor kopra Sulawesi (Wahono 1996: 91). Pada 1920-an
               produksi kopra Minahasa telah mempergunakan laboratorium kopra
               (kopraproefstation) yang diselenggarakan setelah sekolah pertanian
               (landbouw) didirikan di Manado. Kedua institusi agraria itu dipergunakan
               untuk meningkatkan mutu kopra. Juga terjadi perluasan penanaman
               kopra ke daerah Minahasa Selatan yang dikenal sebagai Amurang.

                                                                         121
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135