Page 40 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 40

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
               di Bengkali, Riau. Pada tahap permulaan Nienhuys mendapatkan konsesi
               tanah dengan luas 12.000 bau (kurang lebih 13.000 hektar). Nienhuys
               menentukan sendiri jangka waktu penggunaan tanah itu yakni selama
               99 tahun. Juga, Sultan Deli tidak mendapatkan uang sewa tanah dan
               hanya dijanjikan oleh Nienhuys akan dibentuk perusahaan perkebunan
                                            18
               bersama Sultan Deli dan Nienhuys.  Awal tahun-tahun pertama perjan-
               jian konsesi tanah di Sumatera Timur tidak mempunyai peraturan yang
               jelas. Apakah terdapat patokan yang dapat diikuti dalam peraturan kon-
               sesi tanah di perkebunan Sumatera Timur? Juga, praktek-praktek peru-
               sahaan perkebunan dengan penggunaan areal luas, mengakibatkan apa
               terhadap penduduk setempat? Selain itu, berapa jenis tanaman komoditi
               yang diproduksi perkebunan dan bagaimana perkembangan ruang
               geografinya?


               Kontrak Konsesi Tanah Perkebunan

                   Kontrak konsesi tanah untuk perusahaan perkebunan di Sumatera
               Timur terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama dikenal sebagai kontrak
               sebelum tahun 1870. Pada tahap itu kontrak-kontrak memberikan konsesi
               kontrak bebas sewa; Sultan menganggap bea ekspor dan impor komoditi
               tanaman sebagai imbalan yang layak, atau ia mengutip pajak kepala tahun
               per buruh yang dipekerjakan perusahaan perkebunan. Sebuah kontrak
               yang ditandatangani sebelum tahun 1870 menyatakan pungutan sewa
               bukan dikenakan pada seluruh konsesi melainkan hanya pada tanah yang
               benar-benar ditanami. Sultan memberikan hak kepada pengusaha perke-
               bunan untuk membuka dan menanam tanah kosong. Sekarang pengha-
               silan Sultan bergantung pada luas tanah yang dikembangkan oleh pengu-
               saha perkebunan, maka kontrak-kontrak itu memperinci luas tanah yang
               harus dibuka dalam jangka waktu lima tahun.



                   18  Sultan Deli hanya mendapatkan bea tanaman impor-ekspor dan kadangkala pajak
               kepala kuli perkebunan di Sumatra Timur. Namun setelah 12 tahun, sultan-sultan di
               Sumatra Timur memperoleh uang kunci untuk sebutan uang sewa di sana. Untuk hal
               ini lihat. Karl. J. Pelzer. Toean keboen dan petani. Politik kolonial dan perjuangan
               agraria di Sumatra Timur 1863-1947. (Jakarta: Sinar Harapan, 1985), hlm., 52.

                                                                          31
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45