Page 87 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 87

Hilmar Farid, dkk.
            tersendiri bagi sirkulasi modal dan distribusi komoditas ke berbagai
            tempat di luar Kalimantan, bahkan hingga ke jantung kekuasaan kolonial
            sendiri di Eropa. Penciptaan ruang ini berlangsung sejak abad ke-19 mela-
            lui perjanjian antara penguasa setempat atau kesultanan dengan Belanda
            untuk menghadapi kekuasaan kongsi seperti yang terjadi di bagian barat
            Kalimantan. Ketidakberdayaan penguasa Melayu mempertahankan ke-
            kuasaannya di wilayah yang dikuasainya seperti terjadi di bagian barat
            dan ditambah dengan perselisihan antarkesultanan seperti terjadi di
            bagian timur Kalimantan justru memperlemah kekuasaan para sultan
            itu dan mempercepat kekuasaan Belanda atas Kalimantan. Proses awal
            ekspansi kekuasaan dan penciptaan ruang bagi modal di Kalimantan ini
            —seperti diperlihatkan batas-batas wilayah masing-masing dalam peta
            di bawah—berlangsung hampir seabad lamanya, terutama jika perem-
            patan abad ke-19 menjadi awal masuknya Belanda dalam percaturan
            kekuasaan di pulau ini hingga penandatanganan korte verklaring pada
            tahun 1906.
































             Kalimantan pada 1800-1857, Sumber: Robert Cribb. Digital Atlas of Indonesian
                                 History. NIAS Press, 2010
            78
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92