Page 90 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 90

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
               hoa diluar wilayah yang telah diperuntukkan bagi mereka. Memang, hal
               itu tidak menjamin kontak orang Tionghoa dengan orang Dayak lewat
               jalur perdagangan setiap saat dan ke berbagai pelosok pedalaman tidak
               mungkin dicegah. Setidaknya kebijakan pembatasan kekuasaan dan
               gerak ini menghambat eksploitasi orang Dayak secara luas, meski tidak
               ada jaminan lenyap sama sekali.

                   Di sisi lain, laporan dari abad ke-19 menyatakan bahwa hubungan
               baik antara orang Tionghoa dan orang Dayak pun terjadi. Orang Dayak
               menjalin hubungan baik dengan orang Tionghoa sebagai upaya mele-
               paskan diri dari pengaruh Melayu baik dalam hal politik maupun budaya.
               Dalam kaitan itu pula, orang Dayak belajar dari orang Tionghoa tentang
               cara menanam padi yaitu menanam padi di sawah tadah hujan atau mu-
               lai mengairi sawah mereka. Sejak kedatangan orang Tionghoa ke Kali-
               mantan, hubungan dengan orang Dayak terus terjalin. Di satu sisi
               menguntungkan bagi orang Dayak karena dapat membebaskan diri dari
               kekuasaan Melayu, memperkenakan metode pertanian yang baru yang
               berbeda dari pola berladang yang mereka kenal, sementara di sisi lain
               hubungan itu pun tak luput dari perselisihan. 9

                   Kekayaan alam Kalimantan memang menjadi daya tarik orang luar
               Kalimantan untuk mengeksplorasi wilayah ini. pertambangan meru-
               pakan salah satu sektor penting dalam kaitan ini. Emas dan intan digali
               dan menjadi hasil utama dalam perdagangan dengan dunia luar. Barang-
               barang itu pula yang dipertukarkan dengan barang lain seperti beras,
               garam, dan pakaian dari luar Kalimantan. Siam atau Thailand, Vietnam,
               dan Cina adalah negara-negara yang melakukan transaksi perdagangan
               dalam hal ini. Eropa juga menjadi pasar utama bagi hasil hutan terutama
               karet Kalimantan yang kemudan diolah menjadi ban. 10

                   Kehadiran orang Tionghoa ke Kalimantan untuk bekerja di pertam-
               bangan juga didorong oleh penguasa Melayu sebagai pemilik lahan
               pertambangan. Belanda memang tidak mengizinkan orang Tionghoa



                   9  Ibid.
                   10  Lindblad. Op.cit.
                                                                         81
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95