Page 93 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 93
Hilmar Farid, dkk.
Bagan perdagangan emas Kalimantan dan negara tujuan
Sejak abad ke-19, kekuasaan kolonial Belanda juga makin kukuh di
Hindia Belanda. Kekuasaan mereka mulai menyebar ke seluruh
Nusantara, tidak terkecuali Kalimantan. VOC memang telah melakukan
kontak dengan Kalimantan terutama dalam perdagangan rempah seperti
lada. Tetapi, baru pada Juli 1818, Belanda mulai membangun kantor yang
tetap di Pontianak dan sejak itu menyatakan kekuasaannya atas seluruh
wilayah tersebut. Sejak itulah tahapan kekuasaan dan ekspansi Belanda
di Kalimantan mulai ditegakkan. Sejak perempatan pertama abad ke-19
ini pula setahap demi setahap kolonial Belanda menguasai Kalimantan,
sekaligus proses penaklukan orang Tionghoa terutama kongsi di Kali-
mantan. Perluasan kekuasaan di Kalimantan ini melibatkan kekuatan
tentara Belanda untuk mempercepat proses ekspansi dan penaklukan. 13
Ekspansi Belanda di Kalimantan juga diiringi dengan pembukaan
kantor-kantor dagang dan perbankan di pulau ini. NHM (Nederlansdche
Handel-Maatschappij) yang bergerak di bidang perdagangan mulai
membuka kantornya di Banjarmasin pada 1840. Pembukaan kantor ini
sekaligus menandakan bahwa Kalimantan menjadi bagian penting dalam
perputaran ekonomi dunia pada saat itu. Langkah yang ditempuh NHM
juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pada waktu itu seperti
dilakukan oleh Borsumij (Borneo-Sumatra-Maatschappij) yang membuka
13 H.W. van der Doel. “Military Rule in the Netherlands Indies,” dalam The
Late Colonial State in Indonesia: Political and Economic Foundations of the Nether-
lands Indies 1880-1942. Leiden: KITLV Press, 1994, Robert Cribb (ed), hlm 57-78.
84