Page 144 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 144
di Desa Senama Nenek. Jadi, dapat dilihat bahwa KS secara struktur
merupakan bawahan Kepala Desa dan sekaligus bawahan Ketua
Koperasi. Lebih jauh, bukan asal ‘bawahan’ tetapi sebagai orang
kepercayaan dua sosok tersebut. Selanjutnya, ada Harpin yang
menjabat bendahara koperasi. Ia adalah satu tokoh pemuda Suku
Pitopang yang berpihak pada Ketua Koperasi dan Kepala Desa. Ia
juga aktif di ruang lingkup pekerjaan PT. PHE Siak (ibid).
Pada mulanya struktur pengurus koperasi yang dibentuk
hanya bersifat kondisional, untuk sementara waktu, yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan waktu awal pembentukan.
Selanjutnya, penunjukan pengurus tetap baru dilakukan melalui
forum Rapat Anggota Tahunan (RAT), di mana seluruh anggota
koperasi dapat memilih dan menyepakati komponen struktur
167
pengurus tetap tersebut. Namun, selama saya berada di
Senama Nenek dalam proses pengumpulan data–dari Desember
2020 hingga April 2021–koperasi belum pernah satu kali pun
mengadakan RAT sejak tahun 2019. Jadi, tiga nama di atas adalah
pimpinan pengurus koperasi yang diangkat sejak awal pendirian
koperasi.
Biaya operasional koperasi sebelum reforma agraria diperoleh
168
dari donatur. Mengenai donatur ini telah saya singgung ketika
membahas perihal subjek penerima lahan hasil reforma agraria,
di mana salah satunya diberikan kepada orang yang dianggap
‘berjasa’ membantu perjuangan masyarakat adat. Orang-orang
yang ‘berjasa’ yang membantu biaya operasional KNES sebelum
167 M. Amin Adam dalam Auranews, 26 Mei 2021. “Ketua KNES Pimpin Rapat Pengurus
Persiapan RAT 2021,” dari http://auranews.co.id/2021/05/26/ketua-knes-pimpin-rapat-
pengurus-persiapan-rat-2021/, diakses pada tanggal 1 Juli 2021.
168 Wawancara ARC, 5 Januari 2021; dan Wawancara SMN, 24 Maret 2021.
Reforma Agraria atas Tanah Ulayat 109