Page 362 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 362

Masalah Agraria di Indonesia

                lama tentang kekuasaan Negara dan daerah tanahnya. Menu-
                rut pendapat itu kedaulatan Negara adalah di antaranya keku-
                asaan dan hak benda atas tanah.
                    Tanah adalah benda kepunyaan Negara. Menurut stelsel
                feodal kekuasaan Negara atas tanah; digunakan untuk keun-
                tungan kaum bangsawan sebagai pemilik tanah, sedang pendu-
                duk hanya diberi hak untuk meminjamnya.
                    Bekas-bekas stelsel ini masih nampak, seperti adanya
                tanah-tanah partikelir, stelsel lungguh (bengkok, apanage
                stelsel), aturan sewa tanah yang lama di Vorstenlanden, dan
                kemudian adanya Domeinverklaring itu.
                    Ada lagi teori yang mengatakan bahwa kekuasaan Negara
                itu berupa kekuasaan atas orang (penduduk) dan tanah.
                    Teori baru yang dianggap modern tentang kekuasaan Ne-
                gara mengatakan bahwa apa yang ada dalam daerah Negara
                masuk dalam kekuasaan Negara. Negara mengatur semuanya
                itu termasuk di antaranya soal tanah.
                    Menurut pengertian ini, tanah adalah benda diberikan
                kepada penduduk untuk dipergunakan dan diambil manfaat-
                nya sebagai hak milik. Kekuasaan Pemerintah berupa hak
                mengatur sebagai juga terhadap barang lainnya.
                    Negara tidak mempunyai hak memakai sendiri sebagai
                milik perseorangan atas tanah, bilamana masyarakat umum
                memerlukan untuk memakai tanah itu. Negara hanya menga-
                tur dengan Undang-undang.
                    Prof. Mr. Dr. A.A. Struycken dan Mr. C. van Vollenhoven
                berpendapat bahwa kekuasaan mengatur bagi Negara terha-
                dap semua yang untuk kepentingan umum itu tidak berarti
                dengan memiliki tanah itu sendiri.
                    Kepentingan ekonomi atas tanah bagi masyarakat menye-

                                                                   341
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367