Page 457 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 457
Mochammad Tauchid
tanah, makin sedikit udara dan air hujan yang masuk, makin
sedikit pengaruh bunga tanah, dan karena itu tanah itu tidak
begitu subur.
Lapisan tanah yang berguna, yang dapat ditanami yaitu
yang dapat diisap zat-zatnya oleh akar tumbuh-tumbuhan.
Lapisan ini tidak tebal. Lapisan ini karena terus-menerus dima-
kan zat-zatnya oleh akar tumbuh-tumbuhan, lama-lama dapat
habis isinya yang berguna. Kecuali itu dapat juga lapisan tanah
yang tipis ini hilang dihembuskan angin yang keras atau dapat
hanyut karena air yang keras mengalir. Tanah yang sudah hi-
lang lapisannya yang subur itu sudah tidak ada lagi khasiatnya
bagi manusia. Kerusakan tanah semacam ini berarti habisnya
makanan bagi kita sampai datang kepada anak cucu turunan
kita. Mungkin untuk selama-lamanya tidak dapat diperguna-
kan lagi.
Memikirkan penjagaan dan pemeliharaan kebaikan dan
kesuburan tanah berarti menjaga habisnya makanan untuk
kita dan untuk anak cucu kita. Nasib kita, nasib Indonesia,
dan nasib manusia tergantung dari kemurahan hati lapisan
tanah yang tidak lebih dari sejengkal itu, yang dapat larut dan
hilang kalau tidak kita jaga, dan dapat habis kalau kita boros-
kan pemakaiannya. Pemborosan pemakaian tanah dan kela-
laian penjagaan dari bahaya kelarutan akan menimbulkan
bahaya bagi penghidupan manusia berabad-abad.
Penduduk dunia ini makin lama makin besar jumlahnya.
Semuanya memerlukan makan. Berjuta-juta manusia itu
menggantungkan hidupnya dari lapisan tanah yang sejengkal
itu.
Menurut penelitian pada tahun 1630 penduduk dunia
ada 400.000.000. Dua abad kemudian yaitu pada tahun 1830
436