Page 461 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 461
Mochammad Tauchid
dan kemakmuran.
Negeri Suria yang makmur di zaman dulu, binasa karena
erosi dan sekarang tinggal bekas-bekasnya saja.
Afrika Barat terjadi erosi yang hebat. Gurun Sahara tiap
tahun bertambah panjang ke selatan 10 km. Tambahnya pen-
duduk menyebabkan perluasan tanah-tanah pertanian dengan
membuka hutan-hutan untuk perladangan yang merugikan.
Hutan-hutan ditebang, hingga kaki-kaki gunung yang dulu ada
tanam-tanaman penahan menjadi gundul sama sekali. Hutan
habis ditebang. Keadaannya sangat berat dan menyedihkan,
sebagai diucapkan oleh Menteri Jan Smuts: “Erosion is the
biggest problem confronting the country, bigger than any poli-
tics” (erosi adalah masalah yang paling besar bagi negara, lebih
besar dari masalah politik manapun).
Di Amerika saban tahun tanah yang hilang karena hanyut
itu ada 3.000.000.000 ton, cukup untuk mengisi kereta api
yang panjangnya 18 kali keliling dunia. Untuk mengejar kehi-
langan tanah lapisan subur ini dikeluarkan uang $
160.000.000 untuk membeli pupuk tiruan. Tetapi uang se-
banyak itu hanya menutup 5% saja dari tanah yang hilang
karena erosi.
Seribu tahun lamanya kaisar-kaisar Tiongkok memper-
tahankan hutan-hutan di negerinya. Siapa yang menebang
hutan mendapat hukuman berat. Karena itu sawah-sawah
mereka tetap subur selama 2000 tahun. Tetapi kemudian
tanah-tanah yang subur itu sudah hilang, disebabkan selalu
adanya huru-hara, kepindahan penduduk dan perusakan
hutan, sawah-sawah tidak terurus.
Pada tahun 1934, sungai Kuning menghanyutkan kira-
3
kira 1.500.000 m lumpur atau sama dengan 450.000 ha
440