Page 458 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 458
Masalah Agraria di Indonesia
sudah menjadi 800.000.000, lipat dua banyaknya. Tiga tu-
runan kemudian, pada tahun 1900 penduduk dunia sudah
menjadi 1.500.000.000 dan pada tahun 1940 meningkat
menjadi 2.000.000.000. Menurut taksiran, kalau tiap-tiap
tahun tambahnya penduduk 1,5% maka dalam waktu 70 tahun
lagi penduduk dunia sudah mendekati 4.000.000.000. Semua
itu manusia yang minta makan. Minta jaminan hidup lapisan
tanah itu.
Ahli-ahli statistik telah menyelidiki bahwa lebih dari ½
penduduk dunia ini diam pada / dari permukaan bumi. Ke-
1
20
banyakan penduduk dunia diam pada 3 daerah kecil yang
subur tanahnya.
Di Eropa dan Rusia Barat yang luasnya 7.800.000 km 2
tinggal 500.000.000 orang. Di Timur Jauh, yaitu Mansuria,
Tiongkok, Tonking dan Jepang yang luasnya 4.550.000 km 2
tinggal di sana 500.000.000 orang, sedang daerah yang ketiga
yaitu yang meliputi Ceylon dan India. Penduduk
2.000.0000.000 ini sekarang hidup dari 1.600.000.000 ha
tanah atau 0,8 ha tanah untuk menghidupi 1 orang. Ada lagi
negeri yang bagian tanahnya kurang dari ½ ha seorang.
Dunia masih kekurangan makan, karena tambahnya
penduduk tidak seimbang dengan pertambahan bahan
makanan.India dan Pakistan bertambah penduduknya antara
tahun 1931-1941 sebanyak 50.000.000 orang. Karena itu ter-
paksa pada tahun 1947 harus mendatangkan beras 2.000.000
ton dari negeri lain. Pada tahun 1948 kekurangan itu bertam-
bah menjadi 2.800.000 ton, dan tahun 1949 meningkat men-
jadi 4.000.000 ton.
Berhubung dengan masalah makanan ini, maka penjagaan
dan pemeliharaan kesuburan tanah sebagai sumbernya
437