Page 672 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 672

Biografi Singkat Penulis

                kah mundur dan memutus proses dekolonisasi yang sedang
                dilakukan. 26
                    Akibat dari diserahkannya kembali perkebunan-perke-
                bunan besar yang telah diduduki rakyat kepada pemegang
                haknya semula, yaitu kaum modal swasta Belanda, maka sa-
                saran atau obyek landreform sebagai isu populis tahun 1960-
                an bergeser ke wilayah pertanian. Jika agrosistem perkebunan
                mengkonstruksi isu landreform dalam relasi vertikal antara
                rakyat dengan pemilik perkebunan swasta (yang sebelumnya
                difasilitasi oleh negara), maka agrosistem pertanian mengkon-
                struksikan konflik sosial-horisontal di pedesaan. Suatu peru-
                bahan politik nasional yang dampaknya demikian buruk bagi
                tatanan kehidupan rakyat di lokal pedesaan.
                    Tauchid juga mengajukan mosi menolak kebijakan Padi
                Sentra yang di antaranya berisi pembelian padi “secara paksa”
                oleh pemerintah guna memenuhi cadangan pangan. Peme-
                rintah mengharuskan petani menyerahkan 20% hasil panen-
                nya agar dibeli oleh pemerintah dengan harga separoh dari
                harga pasar. 27
                                                         28
                    Di bukunya yang lain, Perjuangan Petani , Moch. Tau-
                chid lebih menekankan perjuangan nasib tani pada konstruksi
                sosial dan aspek kulturalnya, dan bukan pada perjuangan eko-
                nominya. Pada dasarnya, dalam buku itu ia menggugat,
                “mengapa kaum tani yang memberi makan pada umat manusia
                di semua penjuru dunia, posisi sosial dan kulturalnya justru
                berada pada tempat yang paling bawah. Mereka dihinakan
                oleh umat manusia lainnya”. 29
                    Cara modern dalam “mentjapai kemakmoeran petani”
                merupakan gagasan yang tumbuh subur pada periode awal
                BTI. Moch. Tauchid merupakan eksponen dalam gagasan itu,

                                                                   651
   667   668   669   670   671   672   673   674   675   676   677