Page 680 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 680

Biografi Singkat Penulis

                sekolah Taman Siswa juga bisa bergaul dan menyelami prob-
                lem yang dihadapi oleh masyarakat di sekitarnya. Tauchid
                tak hanya ikut menyelami persoalan kemiskinan rakyat Indo-
                nesia tetapi ia juga adalah bagian dari mereka. Pergumulan
                dengan problem sosial ini tidak hanya secara fisik, dimana
                sebagai seorang guru Taman Siswa ia sering menyaksikan mu-
                ridnya datang di kelas berpeluh keringat habis berjualan di
                pasar, tetapi lebih dari itu, ia merasakan kedekatan secara
                psikologis dengan mereka. Dalam tulisanya, Renungan Taman
                Siswa (1952), Tauchid mengatakan “kalau dulu saya tahu,
                merasakan dan mengalami apa yang dinamakan kemiskinan
                dan kemelaratan itu, sekarang mulai mencari-cari sebab musa-
                babnya. Mencari pangkal pokoknya mengapa manusia Indo-
                nesia menjadi sengsara”. Kegelisahan yang dirasakannya saat
                masih di internat semakin bertambah mendalam. Ia tidak
                hanya mendengar kesengsaraan itu di balik pagar tembok ting-
                gi, tetapi kini (di Taman Siswa Sumpiuh itu) ia menyaksikanya,
                sangat dekat.
                    Dunia pendidikan, khususnya Taman Siswa dirasakanya
                sangat cocok dengan pikiran, cita-cita, dan jiwanya. Setelah
                terjadi sedikit masalah di Cabang Taman Siswa Sumpiuh,
                Tauchid bersama tiga orang temannya yang lain diangkat men-
                jadi pengurusnya. Dari keempat orang itu, katanya, tidak ada
                yang bisa menjadi ketua. Karena peraturan Taman Siswa
                menyebutkan orang yang berhak menjadi ketua adalah orang
                yang sudah menikah. Dari keempat orang itu tak satupun yang
                sudah menikah sehingga kepemimpinan Taman Siswa Sum-

                 Siswa di Sumpiuh. Partai tersebut adalah PNI (Pendidikan Nasiuonal Indo-
                 nesia) atau PNI-Baru yang didirikan oleh Hatta dan Syahrir sekitar tahun
                 1931. Ibid. hlm. 310.

                                                                   659
   675   676   677   678   679   680   681   682   683   684   685