Page 187 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 187

Interaksi Individu                                                  Interaksi Individu




                                                         Persaingan       Solidaritas

                        Keluarga/
                                                                        Interaksi Kelompok   Keluarga/
                      Klpk. Patronase                   Klpk. Patronase


             Persaingan                Solidaritas        Persaingan                 Solidaritas
                       Gambar 6.2 Piramida Interaksi Sosial Orang Bugis
                                  Sumber:  Pelras (2006)

                Kontradiksi semacam itu sebenarnya telah tampak dalam nilai-
            nilai ideal masyarakat Bugis, sebagaimana terlihat dalam tarik-menarik
            antara  siri’ dan  passe’, persaingan dan solidaritas, juga sistem hirarki
            dan persamaan hak. Interaksi orang Bugis pada dasarnya terdiri atas
            beberapa lapis kelompok yang saling terkait (keluarga, wilayah kekuasaan
            dan patron-klien) yang berwujud suatu piramida saling berhubungan,
            sebagaimana halnya interaksi antar individu dalam persaingan atau
            solidaritas. Hubungan antara keluarga yang satu dengan lainnya, wilayah
            yang satu dengan lainnya, serta kelompok patron-klien yang satu dengan
            lainnya, pada dasarnya adalah hubungan antara individu yang satu
            dengan individu lainnya. Setiap individu sekaligus merupakan anggota
            dari berbagai lapisan kelompok tersebut. Oleh karena itu interaksi antar
            kelompok, dengan sendirinya juga merupakan interaksi antar individu,
            tidak terlalu diatur oleh suatu standar moral universal, akan tetapi lebih
            banyak ditentukan oleh semacam aturan main atau lebih tepatnya oleh
            suatu aturan yang menyerupai pola interaksi antar negara. Dimana
            kepentingan nasional/lebih besar, lebih dipentingkan dari tuntutan
            moral.
                Di dalam konteks seperti ini, tujuan utama seorang individu adalah
            mencapai prestasi pribadi, sekaligus ikut memberi kontribusi terhadap
            keberhasilan kelompok di mana ia menjadi anggota. Hal tersebut dapat
            diwujudkan dengan mengikuti aturan main yang membuka peluang



         160                      Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192