Page 100 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 100

Paku Alaman: Sebuah Pentradisian

                   Tak terasa masa hukuman Soewardi hampir berakhir,
               Gubernur Jendral Hindia Belanda mengeluarkan Surat Kepu-
               tusan No. 1 T. Surat ini menyatakan Soewardi telah habis masa
               pembuangannya dan ia diperkenankan kembali ke tanah air.
               Tetapi kondisi saat itu tidak mengizinkan (saat itu Eropa sedang
               berlangsung Perang Dunia I), dua tahun kemudian barulah
               Soewardi kembali ke tanah air tepatnya pada tanggal 5 Sep-
               tember 1919. 86


               Mendirikan Taman Siswa
               Kembali dari pembuangan tidak membuat Soewardi takluk
               dan takut kepada pemerintah Hindia Belanda. Ia malah
               semakin pedas mengkritik pemerintahan. Terbukti pada
               Agustus 1920, ia kembali masuk penjara Semarang karena
               tulisannya di harian De Express. Selama  di penjara, Soewardi
               menginginkan agar ia dijadikan satu sel dengan golongan
               pribumi meskipun ia berasal dari keluarga istana. Keinginan-
               nya membuat kalangan bangsawan geleng-geleng kepala tak
               mengerti atas pemikiran Soewardi yang lebih memilih sel yang
               buruk berbaur dengan narapidana pribumi. 87
                   Selepas dari penjara Semarang ia kembali ke Yogyakarta
               dan berguru kepada Pangeran Suryomataram. Di bawah bim-
               bingan Pangeran Suryomataram ia mengupas, mengkaji, dan
               mendiskusikan kondisi rakyat dan bangsa. Bagaimana cara
               memperbaikinya, alternatif lain selain bersikap frontal terha-
               dap penguasa. Selain Soewardi, murid Pangeran Suryoma-
               taram di antaranya adalah Sutatmo Suryokusumo, Sutopo


               86  Mochammad Tauchid, op. cit. hlm. 17.
               87  Ibid.

                                                                   77
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105