Page 97 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 97

Keistimewan Yogyakarta
            tukan nasional Hindia (Indonesia yang pada saat itu masih
            terpecah belah dalam kesukuan dan belum memiliki jati diri
            suatu bangsa). Kedua memperjuangkan kebebasan Hindia
            Belanda dari penjajahan Belanda (Indie Los van Holland) .80
                Setahun kemudian pada bulan Juli, Soewardi Soerjaning-
            rat bersama Tjipto Mangunkusumo mendirikan Komite Bumi
            Putera yang bertujuan memprotes rencana peringatan Seratus
            Tahun Kemerdekaan Belanda dari penjajahan Perancis yang
            akan dilaksanakan pada 15 November 1913. Acara tersebut
            dinilai ganjil oleh Soewardi dan Tjipto Mangunkusumo karena
            bangsa Belanda berpesta merayakan kemerdekaannya di
            tengah bangsa yang dijajahnya dan memungut dana dari rak-
            yat jajahannya, membayar pajak yang tinggi berupa pe-
            mungutan untuk membiayai perayaan. Tuntutan komite
            lainnya adalah agar Indonesia diberi kedudukan dalam
            parlemen. Soewardi dan Tjipto Mangunkusumo menyebarkan
            brosur yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Andai
            Aku Seorang Belanda) dan Kracht of Vrees? (Kekuatan atau
            Ketakutan). Kedua artikel ini dianggap meresahkan masya-
            rakat. Oleh karena itu Belanda mengerahkan serdadu untuk
            menjaga Kota Bandung serta melakukan penangkapan
            terhadap Soewardi, Tjipto Mangunkusumo, dan Douwes
            Dekker .
                   81
                Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan putusan
            perkara atas ketiganya pada tanggal 18 Agustus 1913 No. 2A
            yang menyatakan Soewardi dibuang ke Bangka, Tjipto Mangun-
            kusumo ke Banda, Douwes Dekker ke Kupang. Ketiganya


            80  Ibid. hlm. 15.
            81  Ibid.

            74
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102