Page 236 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 236

Perebutan Ruang dan Kontestasi Budaya

               beberapa peristiwa tawuran antar etnis mahaiswa menanam-
               kan benih ketidakharmonisan sosial. 17
                   Asrama mahasiswa kini seperti ‘wilayah kedaulatan’ satu
               daerah tertentu. Di mana keanggotan komunitasnya ditentukan
               oleh keaslian kelahiran seseorang. Sehingga pembauran-pem-
               bauran sosial menjadi terbatas pada kalangan etnis bersang-
               kutan. Meskipun pertemuan-pertemuan lainya terjadi melalui
               saluran pendidikan namun tidak cukup kuat menjadi perekat
               sosial yang kuat. Ketika mereka kembali ke asramanya, maka
               nuansa entisitas itu akan kembali menguat. Hal ini menjadi
               preseden buruk bagi tumbuh kembangnya kehidupan sosial
               yang multikultural. Menguatkan kembali ikatan sosial antar-
               etnis, dan hubungan anak kos dengan pemiliknya adalah
               sesuatu yang sangat penting dalam membangun kerekatan
               sosial dan multikulturalisme.


               C. Sarkem, Keistimewaan yang ‘Dilupakan’
               Dimana relevansi isu keistimewaan Yogyakarta dengan
               Sarkem? Barangkali dua hal ini merupakan relasi yang saling
               menegasikan. Namun tidak demikian jika dibaca bahwa Sar-
               kem, sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan Yogyakarta,
               ditempatkan sebagai subyek yang selama ini tercecer, yang
               berhak ikut memberi pemaknaan tentang isu tersebut, berda-




               17  Pada 15 Januari 2008 asrama mahasiswa diserang dan dibakar oleh
                sekelompok   pemuda   (http://www.indosiar.com/news/fokus/
                67266_asrama-mahasiswa-dibakar-dipicu-perkelahian, 16 Januari 2008,
                09:52:39 WIB). Pada Sabtu 23 November 2003 asrama mahasiswa Papua di
                Jl. Kusumanegara juga diserang sekelompk orang tak dikenal dengan
                menggunakan senjata dan bom molotov (WP News, 23 Nov, 2003, 8:33 WIB).

                                                                  213
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241