Page 70 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 70
Paku Alaman: Sebuah Pentradisian
politik baru. Perjanjian itu berisi pernyataan Susuhunan
menyerahkan kerajaan Mataram kepada VOC dengan syarat
bahwa hanya keturunannya yang berhak mewarisi tahta
15
Mataram. Susuhunan Paku Buwono meninggal 9 hari setelah
menandatangani perjanjian penyerahan Mataram tersebut.
Perjanjian penyerahan Mataram telah merubah status Nagari
Mataram dari negara merdeka menjadi vassal VOC. Susu-
hunan PB III mewarisi status ini, ia harus takluk terhadap
intervensi pihak VOC, karena VOC pulalah yang menobatkan-
nya menjadi Raja Mataram.
Sementara itu, pemberontakan Mangkubumi-RM Said
semakin tak terbendung. Prediksi Belanda bahwa penobatan
Susuhunan yang baru akan memadamkan api pemberontakan
sama sekali tidak terbukti, gerakan Mangkubumi-RM Said
semakin merepotkan VOC. Sekitar bulan Juli 1759, RM Said
menyerang Surakarta, meskipun berhasil dipukul mundur,
VOC bukannya tidak mengalami kerugian besar. Mangkubu-
16
mi mengalami kemenangan gilang-gemilang dengan mendu-
duki daerah pesisir pada 1754. Keberhasilan ini telah menye-
17
babkan daerah-daerah pesisir melancarkan serangan kepada
Kompeni. Taktik gerilya dan serangan tiba-tiba dari kubu
Mangkubumi-RM Mas Said membuat VOC kerepotan. Strategi
baru segera direncanakan untuk menghancurkan pemberon-
takan dengan mematahkan kerjasama antara Mangkubumi
dengan RM Said lewat politik devide et impera.
15 M.C. Ricklefs, Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749 – 1792 : Sejarah
Pembagian Jawa (Yogyakarta: Mata Bangsa, 2002). hlm. 62 – 78.
16 Ibid.
17 Ibid.
47