Page 71 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 71
Keistimewan Yogyakarta
Ketika Susuhunan Pakubuwono II mangkat dan Pakubu-
wono III naik tahta, Mangkubumi pada hari yang sama ditah-
biskan menjadi Sunan Mataram. Pada saat penobatan Mang-
kubumi jumlah bangsawan yang menghadiri penobatannya
lebih banyak dari pada saat upacara kenaikan tahta Paku
Buwono III. Ini menunjukkan bahwa dukungan dan legitimasi
Mangkubumi lebih besar ketimbang Susuhunan. 18
Sementara itu, sekitar tahun 1750 Gubernur Jenderal van
Imhoff digantikan oleh Gubernur Jenderal Mossel. Sedangkan
van Hohendorff mengundurkan diri karena sakit dan diganti-
kan oleh Nicolaas Hartingh. Hartingh memiliki kemampuan
berbahasa Jawa dan memahami jiwa dan budaya Jawa. Ia
segera merancang strategi baru dalam menghadapi dua orang
yang paling mengancam kestabilan Mataram. Langkah
19
pertama adalah mendekati secara personal baik Mangkbumi
maupun RM Said. Keduanya akan didekati terpisah, dengan
demikian akan menimbulkan saling mencurigai dan waspada
satu sama lain, pada akhirnya persekutuan mereka dapat
dihancurkan. Jika keduanya berhasil dipisahkan dan saling
memusuhi, maka Kompeni menjadi pilihan mereka untuk
memperkuat diri. 20
Pada akhir 1753 taktik Kompeni terbukti berhasil, kedua-
nya saling menyerang, kenyataan bahwa mereka adalah mer-
18 Para pendukung Mangkubumi beranggapan bahwa Susuhunan Pakubuwono
III tidak lagi memiliki kekuatan, karena telah berada di dalam genggaman
Kompeni. Statusnya sebagai Raja Mataram kelak mempengaruhi daya tawar-
nya terhadap Kompeni. Dalam perundingan meyelesaikan konflik Mataram,
Mangkubumi menuntut pembagian wilayah Mataram.
19 Soedarisman Poerwokoesoemo, op.cit., hlm. 10–14.
20 Ibid.
48