Page 81 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 81
Keistimewan Yogyakarta
lahan yang sempit, otomatis kepemilikan pun terbatas. Mereka
melihat zaman yang terus bergerak, oleh karena itu sampailah
pada kesimpulan bahwa kerabat Paku Alaman bisa terus
mempertahankan peran dalam masyarakat, jika mengikuti
perubahan zaman. 43
Cara untuk terus mempertahankan posisi adalah dengan
masuk ke dalam kehidupan modern sambil menjaga tradisi.
Pendidikan modern adalah jalan menuju cita-cita tersebut.
Tradisi intelektualitas di lingkungan Paku Alaman sudah
dimulai sejak masa PA II melalui kegiatan belajar kesusastra-
44
an, agama, seni-budaya. Paku Alaman memasuki zaman baru
dalam bidang pendidikan mencapai momentumnya saat
pemerintahan Paku Alam V (1878—1900) 45. Memasuki abad
XX, Kadipaten Paku Alaman berada di depan kerajaan Mata-
ram lainnya, terutama dalam keterbukaan dengan dunia barat
dalam pendidikan dan ekonomi. Ini tak lepas dari peran Sri
Paduka PA V, ia dikenal sebagai seorang ekonom handal ketim-
bang sebagai seorang pujangga seperti lazimnya raja-raja
Jawa. Ide-idenya menerobos, mempersilahkan dan menyam-
but pendidikan barat bergaul dengan istana yang sakral.
Masa pemerintahannya difokuskan pada usaha memaju-
kan pendidikan barat bagi keluarga Paku Alaman. Pendidikan
formal dengan memasukan anak-cucu ke dalam sekolah Eropa
digiatkan. Namun bidang kesusastraan dan kesenian bukan-
nya tidak diperhatikan. PA V juga dikenal menciptakan bebe-
rapa gending dan dongeng. Walaupun demikian, bidang
46
43 Ibid.
44 Soedarisman Poerwoekoesoemo, op.cit., hlm. 205—208.
45 Ibid, hlm. 245.
46 Ibid.,
58