Page 89 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 89
Keistimewan Yogyakarta
Kecewa terhadap BO, Soerjapranoto mencoba perun-
tungan dengan masuk ke dalam organisasi Sarekat Islam (SI).
Saat itu Yogyakarta belum menjadi salah satu kekuatan basis
SI. Soerjapranoto segera masuk ke dalam kelompok elit SI,
53
kelompok Tjokroaminoto. Selain itu Soerjapranoto mendi-
rikan Adhi Dharma Arbeidleger pada 1915, organisasi ini ber-
gerak di bidang sosial-ekonomi. Tujuannya adalah mening-
katkan perekonomian rakyat. Cara yang diambil adalah dengan
memberikan kesempatan pendidikan bagi rakyat jelata. 54
Antara tahun 1918–1919, bermunculan serikat-serikat
buruh yang menggunakan aksi mogok sebagai salah satu ben-
tuk perjuangan. Pada masa itu perusahaan-perusahan parti-
55
kelir meraup keuntungan yang tinggi, di pihak lain golongan
pekerja tetap saja menjadi sapi perahan. Gaji sedikit, ditambah
inflasi tinggi benar-benar mencekik kondisi para buruh. 56
Sialnya pemerintah mempertahankan posisi netral dalam
artian tidak berusaha menekan pihak pengusaha untuk
menaikan kesejahteraan pekerja. Pemerintah baru turun
57
tangan sebagai penengah jika terjadi konflik besar antara buruh
dan majikan, itupun berdasarkan aduan atau permohonan
kedua belah pihak. Nampaknya pemerintah tidak berani
mengambil risiko menekan pengusaha. Karena sektor perke-
bunan dan industri dijadikan kuda tunggangan pemerintah
dalam rangka menyelenggarakan progam peningkatan kese-
53 Robert van Niel, Munculnya Elite Modern Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya,
1984), hlm 150––152.
54 Budiawan, op.cit., hlm. 83.
55 Takashi Shiraisi, op.cit.
56 Ibid.
57 Ibid. 148––149.
66