Page 126 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 126

C. Van Vollenhoven  87
                 Maka tindakan apakah yang diambil pemerintah sekarang?
              Apakah pemerintah, sebagai pembentuk undang-undang yang
              berkuasa, dan sesuai pula dengan ketentuan undang-undang
              yang menghormati hak-hak penduduk, lalu mengeluarkan
              dekrit yang berisi perintah: agar setiap orang Eropa dan Cina,
              jika berkehendak untuk membuka usaha pertanian yang
              besar, disamping meminta persetujuan penduduk menurut
              hukum adat, harus pula memohon konsesi kepada pemerintah
              berdasarkan suatu peraturan umum (algemene verordening)?
              Jawabannya adalah: tidak! Pemerintah tidak suka menempuh
              jalan ini, melainkan mengambil jalan lain yang menyimpang.
              Pemerintah menafsirkan keadaan tersebut sebagai pelanggaran
              yang sombong oleh penduduk atas kedaulatan dari Hindia
              Belanda, sehingga dirasa perlu untuk mengeluarkan penduduk
              dari semua urusan yang menyangkut tanah-tanah yang
              tidak dibudidayakan, dan pemerintah-lah yang kemudian
              menggantikan tempatnya.
                 Untuk daerah Ambon pada tahun 1872 dirasakan belum
              perlu mengadakan peraturan yang khusus. Namun pada
              tahun 1874 untuk pulau Sumatera dan pada tahun 1877 untuk
              daerah Manado, dinyatakan bahwa semua tanah yang tidak
              dibudidayakan adalah domein negeri dan hak untuk menguasai
              tanah-tanah tersebut ada di tangan pemerintah. Pada tahun 1875
              untuk seluruh daerah luar Jawa, dikeluarkan sebuah pernyataan
              domein yang berlaku baik untuk tanah-tanah yang tidak
              dibudidayakan maupun tanah-tanah pertanian dan pada tahun
              1888 kedua perumusan tersebut digabungkan dan dinyatakan
              berlaku untuk daerah Borneo Selatan dan Timur. Maka sekarang
              pemberian tanah-tanah yang tidak dibudidayakan secara
              “tidak sah” dapat diatasi; namun sebagai gantinya terjadilah
              pemusnahan hak-hak penduduk penduduk tanpa alasan dan
              bertentangan dengan hukum.
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131