Page 93 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 93

54      Orang Indonesia dan Tanahnya

            diberi kesempatan untuk dapat menguasai tanahnya itu
            dengan bebas (sehingga memperoleh hak eigendom Timur),
            terdapat pula pengertian yang mengacaukan, yaitu dengan
            digunakannya istilah model Jawa erfelijk individueel bezit (hak
            miliki perseorangan turun temurun).
                                                      18
               Larangan pengasingan tanah dari tahun 1875  kepada orang-
            orang bukan pribumi diperluas menjadi larangan menggadaikan
            tanah di Sumatera Barat dan tentunya diperluas lagi di pulau
            Lombok. Memecah-mecah milik tanah tidak disinggung dalam
            Peraturan-peraturan ini. Hal tentang pembagian tanah keluarga
            dapat pula berjalan dengan baik. Ketentuan yang mengatur hak
            milik dari sawah-sawah yang ditinggalkan di Sumatera Barat
            dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan dibidang
            ini dengan jalan arbitrase. Mengenai hipotik pribumi dibuat
            sebuah ketentuan yang menetapkan, bahwa peraturan mengenai
            kreditverband dari tahun 1908—sebuah peraturan yang paling
            tidak memuaskan dan bersifat arogan— dibatasi berlakunya
            dalam batas-batas kemampuan pelaksanaannya pada waktu
            itu; juga untuk waktu-waktu yang akan datang, peraturan ini
            tidak akan dipandang sebagai sebuah peraturan yang akan
            mengganti hak gadai Indonesia serta hak hipotik Indonesia—
            seperti apa yang sebenarnya dikehendaki serta diharapkan oleh
            rancangan Burgelijk Wetboek yang dipersatukan dari tahun 1910.
            Mengenai pengasingan dan penggadaian tanah dimungkinkan
            bukti-bukti tertulis; tetapi ketentuan yang baik dari Agrarisch
                             19
            Besluit tahun 1870  yang menurut redaksinya yang asli telah
            menjanjikan agar para pemilik tanah bangsa Indonesia
            dapat memperoleh suatu titel yang tertulis, ternyata tidak



            18  Catatan editor: Dikenal secara luas sebagai Vervreemdingsverbod yang
               dituangkan dalam Staatsblad 1875 No. 179.
            19  Catatan editor: Staatsblad 1870 No. 118
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98