Page 127 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 127

114   Aristiono Nugroho, dkk.

            kelompok pekerja, sehingga penghasilan tiap orangnya akan
            ditentukan oleh jumlah anggota kelompok pekerja. Dengan ber-
            bagai alternatif penghasilan inilah petani Desa Karanganyar
            memenuhi kebutuhan keluarganya, yang terus meningkat dari
            tahun ke tahun. Saat ini (tahun 2012) tenaga kerja pertanian
            menjadi sesuatu yang penting, karena cenderung langka (keku-
            rangan) terutama saat musim tanam dan panen. Pada saat itu
            para petani Desa Karanganyar terpaksa harus mendatangkan
            tenaga kerja pertanian dari Desa Kaligintung, Desa Polowangi,
            dan Desa Kaliglagah yang merupakan desa tetangga dari Desa
            Karanganyar.
                Dinamika petani Desa Karanganyar diuraikan oleh Sastro
            Sudarmo (salah seorang penggarap tanah buruhan) dengan
            menceritakan pengalamannya dalam menanam padi. Ia menje-
            laskan, bahwa jarak tanam padi yang ditanamnya adalah jarak
            yang disarankan oleh penyuluh pertanian, yaitu 40 cm x 20 cm.
            Ia memupuk padinya dalam satu kali musim tanam, dengan
            perincian sebagai berikut: (1) Pupuk mutiara sebanyak 2 kg, yang
            ditebarkan saat padi berumur 60 hari, dengan harga Rp. 9.000,-
            per kg; (2) Pupuk poska sebanyak 5 kg, yang ditebarkan saat
            padi berumur 1 minggu, dengan harga Rp. 2.750,- per kg; (3)
            Pupuk urea sebanyak 2 kg, yang ditaburkan saat padi berumur
            40 hari, dengan harga Rp. 1.950,- per kg; (4) Pupuk SP-36
            sebanyak 5 kg ditaburkan sebelum padi ditanam dengan harga
            Rp. 2.500,- per kg.
                Dengan cara seperti itu, Sastro Sudarmo dapat memanen
            padinya, setelah ditanam selama 80 hari, dengan hasil pada
            saat panen sebesar 6 kuintal gabah kering. Pada saat dijual di
            Pasar Pituruh, 1 kg gabah kering dihargai sebesar Rp. 4.000,-,
            maka kalau 1 kuintal gabah kering menghasilkan Rp. 400.000,
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132