Page 136 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 136
Resonansi Landreform Lokal ... 123
penguasaan tanah yang lebih adil. Berbekal rasa percaya diri,
akhirnya masyarakat Desa Karanganyar mampu menerapkan
landreform lokal di desanya, yang ditandai oleh partisipasi kulian,
buruh kulian, dan Pemerintah Desa Karanganyar.
Ketiga, truth (keyakinan), dengan meyakinkan masyarakat,
bahwa mereka memiliki potensi untuk dikembangkan. Sebagai-
mana diketahui landreform lokal yang diterapkan di Desa
Karanganyar dilakukan oleh Kepala Desa Karanganyar dengan
meyakinkan masyarakat, bahwa mereka memiliki potensi untuk
dikembangkan, yaitu ketersediaan tanah sawah dan tenaga kerja
para buruh kulian. Berbekal semangat keadilan dan guyub (keru-
kunan atau kebersamaan), maka tanah sawah tersebut diman-
faatkan sebagai basis penguasaan tanah yang lebih adil. Penye-
rahan hak garap atas tanah sawah oleh kulian kepada buruh
kulian, mampu memanfaatkan potensi tenaga kerja para buruh
kulian, yang merupakan petani yang tidak memiliki tanah
sawah. Hak garap ini memberi kesempatan buruh kulian
memanfaatkan tenaga yang ada padanya untuk menggarap
tanah sawah, dan untuk melaksanakan kewajibannya bagi
kepentingan masyarakat Desa Karanganyar, yaitu kerjabakti dan
ronda malam.
Keempat, opportunity atau kesempatan, dengan membe-
rikan kesempatan pada masyarakat untuk mengembangkan diri.
Sebagaimana diketahui landreform lokal yang diterapkan di Desa
Karanganyar dilakukan dengan memberikan kesempatan pada
masyarakat untuk mengembangkan diri. Buruh kulian diberi
kesempatan memanfaatkan hak garap atas tanah sawah, untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya. Sementara itu, kulian diberi
kesempatan mengembangkan empatinya pada anggota masya-
rakat yang yang tidak memiliki tanah sawah. Dengan demikian