Page 138 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 138
Resonansi Landreform Lokal ... 125
anyar telah menguatkan kelembagaan pertanahan di desa ini,
karena berhasil menunjukkan manfaat pertanahan bagi pember-
dayaan masyarakat. Landreform lokal telah memberi akses
masyarakat setempat terhadap tanah, melalui kerjasama yang
sinergis para pihak, yaitu: (1) kulian, (2) buruh kulian, (3) peme-
rintah desa, dan (4) masyarakat desa pada umumnya. Dengan
demikian berhasil dibangun penguatan kapasitas para pihak,
terutama buruh kulian. Meskipun muncul konsekuensi berupa
adanya “tekanan” pada kulian untuk mengambil keputusan ber-
partisipasi dalam penerapan landreform lokal di Desa Karang-
anyar. Tetapi semua ini secara umum merupakan pembelajaran
sosial bagi para pihak dalam mewujudkan pertanahan yang adil,
mensejahterakan, dan mampu mewujudkan harmoni sosial,
sehingga layak untuk dilanjutkan.
Pemberdayaan masyarakat di Desa Karanganyar melalui
landreform lokal sejak tahun 1947 sesungguhnya tidak hanya
meliputi aspek ekonomi, melainkan juga menjangkau aspek
sosial, terutama ketika landreform lokal berkontribusi bagi
terwujudnya harmoni sosial. Kontribusi ini berhasil diper-
sembahkan oleh landreform lokal, karena pada dasarnya masya-
rakat cenderung lebih siap diberdayakan lewat isu-isu lokal.
Sebagaimana diketahui energi sosial terwujud dalam lembaga
(tatanan) sosial yang dikenal dengan sebutan “landreform lokal”
yang ada di Desa Karanganyar. Dengan kata lain lokalitas
(landreform lokal) merupakan energi sosial dalam pemberdayaan
masyarakat Desa Karanganyar, yang tepatnya berupa daya, dan
mekanisme internal dalam mengatasi masalah.
Sebagai energi sosial, landreform lokal yang diterapkan di
Desa Karanganyar memiliki tiga unsur, sebagai berikut: Perta-
ma, gagasan (ideas), yaitu buah pikiran progresif yang trampil