Page 163 - Konstitusionalisme Agraria
P. 163

Revolusi Hijau (Green Revolution)  yang menghendaki perubahan
                                            28
            pola produksi pertanian tradisional menjadi pola pertanian modern
            yang mengandalkan teknologi dan rekayasa tanaman untuk
            meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
                 Program Pertanian ini ditegaskan dalam Rencana Pembangunan
            Lima Tahun Pertama (Repelita I) yang ketika itu menjadi kebijakan
            umum mengenai apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam
            lima tahun.  Di dalam Repelita tersebut dinyatakan:

                 “Peningkatan produksi pangan bertudjuan agar Indonesia dalam
                 waktu lima tahun jang akan datang tidak usah mengimpor beras lagi.
                 Tudjuan lain ialah memperbaiki mutu  gizi pola konsumsi manusia
                 Indonesia melalui peningkatan produksi pangan jang mengandung
                 protein chewani  dan  nabati, terutama ikan dan katjang-katjangan.
                 Akibat positif dari peningkatan produksi  beras ialah bahwa lambat-
                 laun  tidak  perlu  lagi  mengimpor  pangan,   sehingga dengan demikian
                 devisa jang langka itu dapat digunakan untuk mengimpor barang
                 modal dan bahan baku jang diperlukan untukpembangunan sektor-
                 sektor lain, terutama sektor indus-tri. Selandjutnja, peningkatan
                 produksi pangan akan meningkat-kan pendapatan petani-petani
                 pangan. Ini akan meningkatkan taraf penghidupan para petani jang
                 telah sekian lamanja hidup dalam serba kesengsaraan dan kemiskinan.”

                 Berdasarkan Repelita I tersebut, tujuan dari program pertanian
            pada masa ini berkisar pada empat tujuan baik yang langsung terkait
            dengan pertanian maupun non-pertanian, antara lain: (1) Mencapai
            swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas hasil
            pertanian; (2) Memperluas sumber devisa dari komoditi non-migas;
            (3) Memperluas lapangan kerja di pedesaan dengan memobilisasi
            warga negara untuk bekerja di sawah; dan (4) Meningkatkan
            pendapatan petani dari hasil pertanian untuk menaikkan taraf
            hidup petani.
                 Dalam rangka menjalankan Revolusi Hijau di Indonesia,
            Pemerintah melakukannya dengan empat langkah, yaitu intensifikasi,


                 28 Revolusi Hijau (Green Revolution) bertujuan untuk memenuhi keamanan pangan
            (food  security)  dunia.  Agenda ini memiliki ideologi modernisme  yang  anti-tradisional
            dengan mempergunakan teknologi sebagai instrument perubahan untuk mengubah alam
            agar bisa memenuhi kebutuhan pangan manusia (Luthfi, 2011:54).

               132     Konstitusionalisme Agraria
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168