Page 378 - Konstitusionalisme Agraria
P. 378

3/PUU-VIII/2010 mengenai pengujian UU No. 27 Tahun 2007 tentang
            Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Mahkamah
            Konstitusi menjabarkan “Prinsip sebesar-besar kemakmuran rakyat”
            ke dalam empat tolak ukur, yaitu:

            a.   Adanya kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat,
            b.   Tingkat pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat,
            c.   Tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat sumber
                 daya alam, serta
            d.   Penghormatan terhadap hak rakyat secara turun temurun
                 dalam memanfaatkan sumber daya alam

                 Keempat tolak ukur itu menjadi alat untuk mengukur apakah
            satu norma peraturan sudah sejalan dengan prinsip sebesar-besar
            kemakmuran rakyat. Keempat tolak ukur itu menjadi batasan pula
            bagi penguasaan negara, sehingga negara cq. Pemerintah tidak bisa
            melakukan tindakan sewenang-wenang sebab memiliki sejumlah
            ketentuan yang membatasinya.


            2.   Prinsip-prinsip yang menjadi dasar demokrasi ekonomi
                 Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 berisi sejumlah prinsip dasar
            demokrasi ekonomi yang juga menjadi prinsip bagi penguasaan
            negara atas tanah dan sumber daya alam lainya. Terdapat enam
            prinsip di dalam Pasal 33 ayat (4) UUD 1945, antara lain (a)
            Kebersamaan; (b) Efisiensi berkeadilan; (c) Berkelanjutan; (d)
            Berwawasan lingkungan; (e) Kemandirian; dan (f) Keseimbangan
            kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
                 Dalam putusan perkara No. 21-22/PUU-V/2007 mengenai
            pengujian UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
            Mahkamah Konstitusi menjabarkan sejumlah prinsip dalam Pasal
            33 ayat (4) UUD 1945 dalam konteks menguji konstitusionalitas
            modal asing, sebagai berikut: (1) Asas efisiensi berkeadilan adalah
            asas yang mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam usaha untuk
            mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan berdaya saing; (2)
            Asas berkelanjutan adalah asas yang secara terencana mengupayakan



                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     347
   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383