Page 132 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 132
Pada hari yang sama, warga Kecamatan Ambal dan Kecamatan
Buluspesantren digelisahkan oleh TNI AD yang bersikeras melakukan
uji coba senjata. Uji coba senjata tidak dilakukan di Desa Setrojenar,
tetapi dipindah ke Desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal, yang kepala
desanya memberikan izin. Warga yang menolak uji coba senjata
menganggap bahwa TNI telah mengingkari kesepakatan di rumah
dinas bupati. Latihan juga dilakukan tanpa sepengetahuan Ketua
DPRD, Budi Hianto Susanto. 71
Kekecewaan ini membuat warga kembali melakukan aksi
pada 16 April 2011. Aksi dilakukan dengan melakukan ziarah ke
makam korban yang meninggal karena ledakan mortir beberapa
72
tahun silam. Selesai ziarah, warga melihat blokade jalan yang
mereka buat pada 11 April lalu dibongkar tentara. Saat itu tengah
hari. Menurut pengakuan seorang petani yang saat kejadian
sedang menanam bibit di sawah, tentara membongkar blokade
pada saat warga sedang berziarah.
Warga yang mendapati blokade jalan tersebut dibongkar
tentara kembali memasang blokade jalan dengan menyusun
batang-batang pohon dan kayu melintang di jalan. Lalu, mereka
juga merobohkan gapura TNI AD yang terletak di samping kantor
kecamatan. Tidak banyak polisi atau pasukan pengamanan yang
ada di sana pada saat itu. Setelah selesai merobohkan gapura TNI
AD, massa bergerak ke selatan menuju bekas gudang amunisi
yang juga milik TNI AD. Beramai-ramai mereka melempari
genteng gudang dan meruntuhkan atap dengan tali. Bekas gudang
amunisi tidak roboh, hanya mengalami kerusakan di bagian atap.
Dari bekas gudang amunisi, warga bertolak ke menara pengawas
yang letaknya tak jauh dari sana.
71 Pernyataan Ketua DPRD Kebumen Budi Hianto Susanto saat berbincang
dengan penulis di Polres Kebumen sesudah penembakan di Desa Setrojenar.
72 Ziarah ini diikuti oleh semua kalangan masyarakat baik laki-laki maupun
perempuan. FMMS awalnya juga berniat ikut bersolidaritas dalam ziarah ini.
Pola Interaksi Antaraktor 107