Page 135 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 135
massa menuju depan kantor Madislitbangad dan melakukan
orasi.
4. Bahwa massa melakukan unjuk rasa di depan Madislitbangad
dan berorasi yang intinya “Menolak latihan menembak TNI,
menghujat TNI dengan kata-kata TNI anjing, bangsat,
penjarah tanah masyarakat dan mengancam akan membakar
ataupun merusak fasilitas TNI, massa siap jihad dengan cara
apapun dengan membawa senjata tajam sabit, parang,
pedang, clurit dll.).
5. Bahwa 1 SST Yonif 403/WP dipimpin oleh Danyonif 403/
WP yang disiagakan di Madislitbangad, berhadapan
dengan massa yang membawa senjata tajam (sabit, parang,
pedang, clurit) yang hendak melanjutkan pengrusakan
Madislitbangad, sehingga pasukan melakukan peringatan
verbal berupa teriakan dan tembakan peluru hampa ke atas
sebanyak 3 (tiga) kali, tetapi massa makin beringas. Bahkan
membacok Praka Ridwan anggota Kipan A Yonif 403/WP
dengan senjata tajam (sabit) yang menyebabkan Praka
Ridwan luka parah.
6. Bahwa karena massa pengunjuk rasa tidak mempedulikan
peringatan verbal berupa teriakan dan tembakan peluru
hampa ke udara tersebut diatas, bahkan bertambah beringas
dan membacok Praka Ridwan. Sehingga dengan sangat
terpaksa Danyonif 403/WP yang memimpin pasukan pada
saat itu memerintahkan untuk mengganti magazen hijau
yang berisi peluru karet untuk segera melakukan tindakan
melumpuhkan. Para pasukan secara spontan melakukan
tindakan melumpuhkan dengan cara menggunakan
popor senjata, pentungan dan tembakan peluru karet
dalam rangka menyelamatkan jiwa Praka Ridwan dan
110 Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik