Page 156 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 156

22,5 km dari Desa Ayam Putih hingga Wiromartan sebagai
            area latihan uji coba senjata TNI AD. Sementara masyarakat
            Urutsewu memanfaatkan lahan tersebut untuk kegiatan
            pertanian semangka, melon, pepaya, dan tanaman hortikultura
            lain. Kelompok elite negara akan melakukan berbagai cara untuk
            mengubah distribusi sumber daya yang menguntungkan mereka,
            bahkan hingga menggunakan kekerasan, ketika dibutuhkan,
            demi mengamankan posisi.
                  Selain menyangkut kuantitas dan kualitas ketersediaan sumber
            daya alam, penyebab konlik lainnya adalah perpolitikan, pengelolaan,
            dan pengendalian yang berhubungan dengan bagaimana sumber
            daya alam dikelola oleh negara (Alao, 2007: 27). Negara, dalam hal
            ini pemerintah kabupaten Kebumen, DPRD Kebumen, dan TNI AD
            belum bisa mengelola sumber daya alam dengan bijaksana. Pemerintah
            kabupaten Kebumen yang memberikan izin penambangan pasir besi
            mengabaikan persoalan yang telah lebih dulu terjadi di Urutsewu,
            yaitu sengketa kepemilikan tanah antara TNI AD dan masyarakat
            Urutsewu. Selain itu, proses perizinan penambangan pasir besi juga
            tidak partisipatif dalam menampung aspirasi dari masyarakat yang akan
            terkena dampak langsung dari penambangan.
                 Menurut Alao (2007: 27), proses ekstraksi sumber daya
            alam juga dapat mendorong terjadinya konflik sumber daya
            alam. Kompleksitas proses ekstraksi merupakan metode di mana
            sumber daya alam diperlakukan untuk kepentingan manusia. Proses
            ekstraksi sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu proses
            eksplorasi dan proses eksploitasi. Manifestasi konlik dari proses
            eksplorasi sumber daya alam berupa rehabilitasi dari pergantian
            peruntukan sumber daya alam. Sedangkan manifestasi konlik
            dari proses eksploitasi sumber daya alam berupa implikasi dan
            risiko lingkungan serta sistem kepemilikan lahan pertanian.





                                            Analisis Konflik Ekologi Politik     131
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161