Page 160 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 160

bahwa IUP Operasi Produksi telah dikeluarkan oleh pemerintah
            kabupaten.
                 Kemunculan rencana penambangan pasir  besi  ini
            mendapatkan reaksi yang beragam dari masyarakat Urutsewu
            pada umumnya dan masyarakat Kecamatan Mirit pada khususnya.
            Rencana penambangan ini juga memicu munculnya organisasi
            akar rumput (grassroots organization), yaitu Forum Masyarakat
            Mirit Selatan (FMMS) yang dipimpin oleh Bagus Wirawan.
                 Penolakan penambangan pasir besi oleh masyarakat
            Urutsewu bukan semata karena rasa menghargai mereka
            kepada lingkungan, melainkan karena ketergantungan mereka
            kepada lingkungan yang menjadi tempat tinggal dan tempat
            mereka mendapatkan penghasilan dengan menanam tanaman
            hortikultura. Jika penambangan pasir besi tetap dilakukan,
            maka masyarakat tidak akan bisa bertanam dan mendapatkan
            penghasilan dari hasil pertanian. Masyarakat yang mendapatkan
            manfaat dari lahan tersebut tersebar dalam berbagai profesi
            seperti petani, buruh tani, penyedia alat pertanian, dan pedagang
            hasil bumi. Jika akses terhadap tanah hilang, maka mata
            pencaharian berbagai profesi tersebut juga akan hilang.
                 Ketergantungan warga pada lingkungan tidak hanya berkisar
            di tanah, tapi juga pada laut. Mereka yang bergantung pada laut
            adalah warga yang berprofesi sebagai nelayan dan yang bekerja
            di sektor pariwisata pantai. Kelompok juga akan terdampak oleh
            penambangan pasir besi, sebagaimana diutarakan Iswinarto
            (2007: 183):

                 “Pengambilalihan (apropiasi) nilai lebih tidak hanya melalui
                  lika-liku praktik ekonomi, tetapi juga melalui nilai lebih yang
                  hilang akibat tergusurnya dan terganggunya berbagai sumber
                  penghidupan rakyat seperti usaha pertanian, perkebunan dan
                  perikanan.



                                            Analisis Konflik Ekologi Politik     135
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165