Page 158 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 158

Direktur Jenderal Penataan Ruang Satuan Kerja Perangkat Daerah
            (SKPD) Dekonsentrasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi
            Jawa Tengah; serta Data )nventarisasi Kekayaan Negara  )KN

            dengan Nomor Register 30709034. Pengakuan oleh instansi yang
            berwenang ini pada hakikatnya hanya pengakuan bahwa lahan
            tersebut digunakan sebagai area latihan TNI, bukan menyatakan
            bahwa lahan tersebut adalah milik TNI.
                 Konflik kepemilikan lahan pertanian karena adanya
            eksploitasi pasir besi juga melibatkan masyarakat. Selama ini
            masyarakat menggunakan lahan bera sengaja untuk kegiatan
            pertanian sehingga bila digunakan untuk kegiatan eksploitasi
            pasir besi, maka masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan
            pertaniannya. Selain itu, masyarakat menolak bahwa lahan
            selebar 500 meter dari batas air laut, yang memanjang dari Desa
            Ayamputih di ujung barat hingga Desa Wiromartan di ujung
            timur, adalah milik TNI AD. Masyarakat memiliki saksi sejarah
            seperti Karto Mihardjo dan Muhammad Samidja mengenai
            klangsiran tanah dan pernyataan bahwa TNI AD tidak memiliki
            lahan di Urutsewu. Selain itu, hasil klangsiran tanah tersebut
            tercatat dalam  letter C  desa dan dalam sertiikat yang dimiliki

            oleh masyarakat.
                 Izin produksi penambangan pasir besi meliputi lahan yang
            tengah menjadi sengketa ini. Sesuai dengan dokumen tertulis
            PT MNC, tanah yang akan ditambang seluas 591,07 hektare.
            Dari luasan itu, tercatat bahwa 317,48 hektare merupakan milik
            TNI AD. Permasalahan akan kepemilikan tanah muncul di sini.
            Penambangan pasir besi akan dilakukan di atas tanah yang
            menjadi konlik antara masyarakat dan TN) AD.









                                            Analisis Konflik Ekologi Politik     133
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163