Page 121 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 121
94 Herman Soesangobeng
Demikian pula pemeliharaan dan penyimpanan surat-
surat akta otentik lainnya pun diserahkan kepada Notaris.
Undang-undang Notaris ini juga diberlakukan berdasarkan
asas konkordansi dari peraturan jabatan Notaris di Negeri
Belanda 72. Pejabat Notaris itu pun tidak berwenang untuk
20
membuat perjanjian hukum ataupun bukti hak kepemilikan
tanah oleh penduduk Bumiputra, melainkan hanya untuk
warga Negara Belanda serta golongan penduduk Eropah
dan Timur Asing. Dasar hukumnya, adalah karena golongan
penduduk Bumiputra, pada asasnya secara hukum, tidak
tunduk pada hukum perdata Belanda (BW/KUHPInd.),
sehingga tidak berhak memiliki hak milik ‘eigendom’ sebagai
hak kebendaan yang diatur dalam Pasal 570 KUHPInd.
Jadi Notaris, berdasarkan filosofi dan ajaran S. 1860
No. 3, hanya berkewajiban mencatat dengan kewenangan
membuat bukti hak milik keperdataan pribadi yang disebut
‘acte van eigendom’; bagi orang-orang warga Negara Belanda
dan penduduk Eropah, serta orang Timur Asing yang telah
memenuhi tiga persyaratan utama. Ketiga persyaratan
utama itu adalah: pertama, telah memiliki surat penetapan
dari pejabat Negara DEPDAGRI Hindia Belanda untuk
dipersamakan kedudukan sosialnya dengan penduduk Eropah;
kedua, sudah mendapatkan surat penetapan dari Hakim
Pengadilan Negeri yang disebut ‘gerechtelijk acte’ bagi status
‘hak kebendaan’ (zakelijk recht) atas tanah sebagai benda tetap
(onroerend ding) terhadap bidang tanah yang dimohonkan hak
kepemilikan ‘eigendom’-nya; dan ketiga, telah memiliki surat
keputusan pemberian hak ‘eigendom’ (gerecthelijk beschikking
van eigendom) dari Hakim Pengadilan Negeri, sehingga tanah
dapat dimiliki dengan ‘hak kebendaan’ (zakelijk recht).
Tanpa memenuhi ketiga persyaratan hukum itu, maka baik
orang Eropah maupun Timur Asing yang memiliki ‘acte van
eigendom’, tidak berstatus hukum sebagai pemilik tanah yang
20 R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia: Suatu
Penjelasan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993, hlmn. 29