Page 139 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 139

112     Herman Soesangobeng

            5.3.A.2.4. Keputusan pemilikan Tanah Pemerintah oleh
                 Departemen Dalam Negeri:
                    Kewenangan memutuskan pemberian hak ‘kepemilikan’
                 Pemerintah atas tanah ‘milik Negara’ (landsdomein) menjadi
                 tanah ‘GG’ itu, tidak diputuskan oleh pejabat hukum di bidang
                 kehakiman (justitie) yaitu Hakim Pengadilan Negeri (Landraad/
                 Raad  van  Justitie),  melainkan  oleh Kepala  Pemerintahan
                 Dalam Negeri (Directeur van Binnenlands Bestuur). Keputusan
                 Direktur  Pemerintahan  Dalam  Negeri  itu  disebut  ‘besluit’;
                 sedangkan keputusan pemberian hak keperdataan ‘eigendom’
                 kepada perorangan oleh Hakim Pengadilan Umum, disebut
                 ‘beschikking’. Maka hak kepemilikan Pemerintah atas tanah
                 ‘GG’  yang hanya bersifat  mengurus (beheersrecht)  itu,  tidak
                 perlu  didaftarkan  di  dalam daftar  umum  (openbare/publiek
                 register)  yang menjadi  keharusan  dalam  pendaftaran  hak
                 keperdataan perorangan melalui pencatatan ‘acte van eigendom’
                 dari pemegang hak ‘eigendom’.
                    Meskipun demikian, tanah  ‘GG’  itu perlu diberikan
                 patok-patok tanda  batas bidang tanah yang jelas, serta
                 dibuatkan  gambar bidangnya (schets kaart).  Gambar  bidang
                 mana tidak berfungsi sebagai bukti hak melainkan  hanya
                 sebagai petunjuk besar dan luasnya tanah ‘GG’.
            5.3.A.2.5. Hak milik anggapan (vermoedelijke recht van
                 eigendom):
                    Berdasarkan ajaran hukum pendaftaran tanah Hindia
                 Belanda, maka hanya  pemilik tanah yang  mencatatkan
                 ‘acte van eigendom’-nya dalam ‘daftar  umum’  sajalah, yang
                 hak milik  individu/pribadinya diakui  sah dan berkekuatan
                 hukum  mengikat  kepada  pihak  ketiga  (derde partij)  serta
                 dilindungi Negara. Pemilik yang tidak atau lalai mencatatkan
                 ‘acte van eigendom’-nya, diakui hanya menjadi pemilik dengan
                 hak ‘anggapan’  (vermoedelijke  recht) sebagai pemegang  hak
                 ‘eigendom’,  sehingga tidak  sepenuhnya dilindungi  kepastian
                 hukum haknya oleh Negara. Dengan demikian, bilamana ada
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144