Page 152 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 152

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     125


               5.3.C. Sifat hubungan hukum atas benda:
                       Kewenangan  pejabat  Negara/Publik  untuk  memutuskan
                    dan  membuat surat perjanjian tanah, pun dibedakan antara
                    pejabat yang memutus  untuk melahirkan hak kebendaan
                    yang bersifat keperdataan dan hak atas benda yang bersifat
                    hak perorangan dan disebut hak keagrariaan. Pejabat Negara/
                    Publik yang berhak memutuskan hak kebendaan yang
                    bersifat keperdataan  hanyalah pejabat di bidang Kehakiman
                    (Judikatif),  sementara pejabat Negara/Publik untuk bidang
                    hak keagrariaan adalah pejabat Administratif  (Eksekutif).
                    Sementara  pejabat yang berkuasa dan berwenang untuk
                    membuat  perjanjian dalam  ikatan  hubungan perdagangan
                    ataupun  hubungan antara  orang dengan  orang atas harta
                    bendanya, adalah Notaris. Notaris pada asasnya hanya berhak
                    membuat akta perjanjian-perjanjian perdata di antara sesama
                    penduduk  Eropah dan Timur  Asing atas tanah maupun
                    benda-benda yang tunduk pada hukum Belanda atau tanah
                    dengan hak Barat.  Akan tetapi  sehubungan dengan politik
                    penyamaan hukum untuk seluruh golongan penduduk, maka
                    Notaris pun dibuka kesempatan untuk menerima pembuatan
                    akta bagi semua orang Timur Asing dan Bumiputra  yang
                    memilih  melakukan  perbuatan  hukum  perjanjian  yang
                    dibuat  oleh Notaris.

               5.3.D. Politik  hukum  Negara/Pemerintah  atas  tanah  dan
                   perjanjian perdagangan:
                       Politik hukum Negara yang dijalankan Pemerintah
                    Belanda atas tanah, adalah exploitasi tanah jajahan , dalam
                                                                   36
                    hal ini Indonesia, menjadi sumber bagi kehidupan negeri
                    Belanda,  melalui  perdagangan hasil bumi  yang laku  di
                    pasaran Eropah . Untuk mencapai tujuan politik pertanahan
                                  37

                   36   Mochammad Tauchid,  Masalah Agraria:  Sebagai Masalah
               Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia, jilid I.  Jakarta: Penerbit
               “Tjakrawala”, 1952.
                   37   J.C. van Leur, Indonesian Trade and Society: Essays in Asian Social
               and Economic History. The Hague: W. van Hoeve Pulishers Ltd., 1955
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157