Page 154 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 154

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     127


                    (mercantile state), maka diperlukan pejabat Negara/Publik
                    khusus yang berwenang dalam bidang pembuatan surat-
                    surat (acte) perjanjian dalam perbuatan hukum perdagangan
                    maupun  harta kekayaan pribadi.  Pejabat Negara dengan
                    kewenangan khusus ini bisa diberikan kepada Notaris.
               5.3.D.2. Politik  kependudukan  untuk  atasi  kesulitan  warga
                   Negara Belanda pemilik ‘eigendom’:
                       Untuk semua penegakkan hukumnya, maka penduduk
                    daerah jajahan harus dibedakan antara  warga Negara
                    Belanda  dan yang bukan warga Negara Belanda. Pembedaan
                    ini diperlukan, sebab  filosofi, asas  dan ajaran hukum
                    Belanda     tentang    harta   kekayaan      atas benda sebagai
                    milik  keperdataan,  hanya diberikan  kepada  warga Negara
                    Belanda. Jadi hak milik atas tanah sebagai benda tetap yang
                    menjadi harta kekayaan pribadi hukum yaitu orang (corpus),
                    semula hanyalah  berhak dimiliki oleh warga Negara Belanda.
                    Namun karena kepentingan Negara di daerah jajahan adalah
                    berdagang, dan kenyataan bahwa para pedagang dari Negara-
                    negara Timur Tengah, Asia Selatan maupun Asia Timur  pun
                    sudah banyak tinggal di  daerah  jajahan untuk  berdagang
                    dengan para Raja setempat, maka politik kewargaan Negara
                    Belanda harus diubah menjadi politik ‘kependudukan’.
                    Dengan demikian, dikembangkanlah  politik kependudukan
                    yang dibedakan menjadi tiga  golongan  yaitu  Belanda  dengan
                    orang dari benua Eropah sehingga secara umum  disebut
                    golongan  Eropah, Timur Asing, dan Bumiputra.  Status
                    hukum penduduk Eropah dan Timur Asing berhak menjadi
                    pemilik tanah dengan hak ‘eigendom’, sedangkan penduduk
                    Bumiputra hanya diberikan hak keagrariaan untuk menggarap
                    tanah agar menghasilkan hasil bumi yang dibutuhkan Negara.
                    Golongan penduduk Timur Asing, utamanya Cina, diberikan
                    kesempatan untuk menjadi pedagang perantara pengumpul
                    hasil bumi  dari  penduduk  Bumiputra  untuk  disalurkan ke
                    kongsi dagang Belanda.
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159