Page 164 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 164

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     137


                    verklaring’ adalah sebagai pernyataan persamaan kedudukan
                    dalam ‘pergaulan sosial’ saja. Persamaan hak hukumnya, baru
                    nyata,  ketika  orang pemegang surat  keputusan,  melakukan
                    perbuatan hukum yang diatur dalam BW/KUHPInd. Karena
                    itu, diperlukan lembaga kedua yaitu pernyataan ‘penundukan
                    diri’ (onderwerping) terhadap hukum Belanda atau hukum
                    Barat yaitu BW/KUHPInd., WvK, WvS, maupun perundang-
                    undangan lainnya. Maka lembaga kedua ini dibedakan antara
                    ‘penundukkan diri secara sukarela’  (vrijwilige  onderwerping)
                    dan ‘penundukan   diri  melalui perbuatan  hukum  tertentu’
                    (onderwerping aan bepalde rechts daad).

               5.3.D.6.e.1. Pernyataan ‘toepasselijk verklaring’  adalah
                   persamaan  kedudukan  sosial dengan surat keputusan
                   (besluit) dari pejabat  Negara  ‘bezoldigde ov. ambt.’,
                   Departemen Dalam Negeri:
                       Lembaga ‘toepasselijke verklaring’ diwujudkan dalam bentuk
                    surat  keputusan  (besluit)  pejabat ‘bezoldigde  ov.  ambt.’  untuk
                    mengakui persamaan  kedudukan  sosial  dari  orang  Timur
                    Asing atau Bumiputra,  sehingga diakui bisa diberlakukan
                    hukum  Barat/Belanda  terhadapnya.  Sedangkan  lembaga
                    ‘vrijwillige onderwerping’, adalah surat penetapan dari pejabat
                    ‘bezoldigde ov. ambt.’ tentang dibenarkannya orang Bumiputra
                    atau Timur  Asing,  yang  secara  tidak  sadar  pada  kerumitan
                    prosedur hukum lembaga ‘toepasselijke verklaring’, namun  sudah
                    melakukan perbuatan hukum yang sebenarnya diatur dalam
                    hukum perdata (BW/KUHPInd.) dan hukum  dagang  (WvK)
                    Belanda. Maka  lembaga  ‘vrijwillige  onderwerping’ disebut juga
                    ‘penundukkan diri secara sukarela’ atau ‘penundukkan diri
                    secara diam-diam’.
                       Fakta   yang   sering   diabaikan   atau   dilupakan   oleh
                    Nataris   ketika membuatkan akta perbuatan hukum, adalah
                    untuk meminta surat keputusan bukti persamaan serta
                    penundukan  diri  si pemohon.  Surat  keputusan penetapan
                    tersebut, harus diperoleh dengan bukti surat keputusan
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169