Page 167 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 167
140 Herman Soesangobeng
Maka sering dan banyak terjadi pembuatan ‘notareel acte van
eigendom’ yang cacat hukum dengan ancaman ‘batal dengan
sendirinya’ (nietig eo ipso), namun tidak disadari atau sengaja
dibiarkan oleh para Notaris dan penegak hukum lainnya
di Hindia Belanda.
5.3.D.6.f. Kekeliruan tafsir atas sistim pendaftaran tanah
‘rechtskadaster’ dan administrasi pencatatannya:
Selain terjadi kekeliruan tafsir atas teori pertumbuhan hak
milik ‘eigendom’, penggunaan lembaga ‘toepasselijk’, ‘gelijkgesteld’,
dan tugas serta kewajiban Notaris’, juga terjadi kekeliruan
tafsir atas arti dan makna sistim negatif (negatief stelsel)
dalam pendaftaran ‘rechtskadaster’ Belanda yang diterapkan
di Hindia Belanda. Sistim pendaftaran ‘rechtskadaster’, yang
hakekatnya adalah ‘pencatatan’ (inschrijving) surat bukti hak
‘eigendom’ yaitu mencatatkan ‘surat penetapan hak eigendom
oleh Hakim’ (eigendom beschikking) ke dalam ‘daftar pencatatan’
yang semula disebut ‘kantore van de bewarder der hypotheeken’,
lalu setelah berlakunya sistim ‘notareel acte’ maka diubah
pencatatannya menjadi dicatatkan ke dalam ‘daftar umum’
(openbare/publiek register). Sistim dan bentuk pencatatan
ini, tidak pernah dijelaskan secara utuh dalam hubungan
administrasi pendaftaran atau pencatatannya dengan
kompleksita sistim hak kepemilikan ‘eigendom’. Penjelasan,
lebih ditekankan pada sistim negatif (negatief stelsel), berupa
kemungkinan untuk setiap saat bisa digugat oleh orang lain
yang juga memegang bukti hak ‘eigendom’, sehingga kesan
tidak terjaminnya sistim pendaftaran negatif menjadi lebih
ditonjolkan.
5.3.D.6.f.1. Hak ‘hak milik anggapan’ (vermoedelijk recht van
eigendom) dan pencatatan ‘acte van eigendom’ ke dalam
‘daftar umum’ (openbare/publiek register) adalah jaminan
kekuatan hukum atas ‘acte van eigendom’ terdaftar
(pendaftaran rechtskadaster):
Penegak hukum Belanda di Hindia Belanda, umumnya