Page 271 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 271

244     Herman Soesangobeng

                 8.i. Kepemilikan hukum adalah = ‘de jure’:
                    Selanjutnya  setelah  tanah  yang  dikuasai  dan  diduduki
                 itu  didaftarkan sesuai  dengan  ketentuan  hukum  Negara,
                 maka  kedudukan  hukumnya berubah menjadi hak milik ‘de
                 jure’. Pada tingkat pertumbuhan kedudukan hak  kepemilikan
                 ‘de jure’  inilah,  orang  pribadi/individu  menjadi  pemilik
                 terpenuh  dan  terkuat  dalam  perlindungan  serta jaminan
                 keamanan  kepemilikannya oleh Negara. Perlindungan
                 dan  jaminan  itu  dibuktikan  dengan  diterbitkannya  surat
                 bukti  hak kepemilikan  yang disebut ‘sertipikat hak milik’
                 (SHM). Sertipikat hak milik itu, otomatis mendapatkan sifat
                 hukum yang disebut ‘prima faciae’. Jadi ketika ‘sertipikat’
                 hak milik diajukan sebagai alat   bukti   dalam   persidangan
                 Pengadilan   Negeri,   maka   Hakim   harus menerimanya
                 sebagai  satu kebenaran sah, hanya  dengan melihat bentuk
                 dan penerbitnya yaitu Badan Pertanahan Nasional RI, yang
                 ditandatangani  oleh Kepala Kantor Pertanahan setempat
                 dalam hal ini bidang tanahnya terletak.
                    Keabsahan itu baru gugur (vervallen) dan tidak mengikat
                 (niet verbindend) sehingga  dapat dibatalkan (vernietigbaar),
                 bilamana penggugat dapat membuktikan dengan sah bahwa
                 telah terjadi kesalahan subjek dan objek pemegang hak
                 milik.  Karena terjadi penipuan, pemalsuan data fisik dan
                 yuridisnya,  pemaksaan,  ataupun  perbuatan  pidana  lainnya
                 dalam proses dan prosedur perolehannya. Dalam hal ini,
                 keputusan pembatalannya ansih merupakan pembatalan
                 atas proses perolehan seripikat yang bersifat administratif.
                 Maka untuk  keputusan pembatalan  hak keperdataannya
                 yaitu hak miliknya, harus dilakukan oleh Hakim Perdata
                 pada  Pengadilan  Negeri,  untuk  menyatakan  hapusnya hak
                 milik atas nama orang yang dicatat dalam SHM yang sudah
                 dibatalkan.

            9.  Pendaftaran tanah positif:
                    Dengan hapusnya teori ‘eigendom’  dan ‘domeinverklaring’,
                 serta berlakunya teori ‘de facto-de jure’, maka model
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276