Page 272 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 272

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     245


                    pendaftaran hak atas tanah pun harus diterjemahkan kembali
                    dengan penafsiran baru yang kontemporer. Penafsiran  atas
                    sistim  pendaftaran  ‘rechtskadaster’  yaitu  pencatatan  akta
                    ‘eigendom’ dalam daftar umum (publiek register), bersifat negatif
                    karena bilamana sanggahan pihak ketiga dibenarkan, maka
                    hak ‘eigendom’ pemilik tanah  hapus dan tanah  pun  beralih
                    menjadi  miliki ‘eigendom’ pemenang, tanpa kewajiban Negara
                    menanggung kesalahannya. Jadi  Negara hanya menjamin
                    keamanan hak ‘eigendom’ pemilik, selama tidak ada gugatan
                    pihak ke tiga yang dibenarkan oleh hakim.  Pembebasan
                    diri Negara dari tanggungjawab  kesalahan pendaftaran
                    akta ‘eigendom’ itu disebut ‘vrijwaring clausule’. Demikian
                    pula terhadap besaran ukuran  luas bidang pun  tingkat
                    kepastiannya  tidak pasti tepat. Karena selisih letak titik
                    patok batas serta bentuk  garis  penghubungnya,  masih  bisa
                    diterima  perbedaan  yang cukup besar, untuk mana ukuran
                    luasnya diberi tanda perkiraan dengan simbol ±.
                       Sebaliknya pada sistim positif Torren, ukuran besaran luas
                    bidang harus pasti,  sehingga  tidak  dibenarkan  penggunaan
                    simbol  ± pada  penulisan besaran ukuran uas bidang tanah.
                    Untuk itu, letak titik patok dan bentuk garis penghubungnya
                    pun harus diletakkan pada koordinat  pasti, dengan cara
                    menghindari sebesar mungkin bentuk tembereng atau lekukan,
                    tetapi harus dalam bentuk garis lurus. Hal itu diperlukan,
                    untuk mencegah terjadinya sengketa batas, karena letak patok
                    batas yang tidak pasti dan bentuk garis penghubungnya yang
                    tidak lurus, sehingga berakibat langsung pada besaran ukuran
                    luas  bidang tanahnya. Demikian pula sifat pastinya sistim
                    Torren, diwujudkan dalam bentuk penyelesaian sengketa
                    atas keabsahan hasil pendaftarannya. Jika terjadi sanggahan
                    oleh pihak yang mendaku sebagai pemilik  sebenarnya dan
                    dibenarkan oleh hakim, maka hak kepemilikan dan tanahnya
                    tetap menjadi milik pemilik terdaftar; sementara penyanggah
                    yang dibenarkan haknya, diberikan ganti rugi yang layak oleh
                    Negara. Jadi Negara benar-benar bertanggungjawab penuh
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277