Page 285 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 285

258     Herman Soesangobeng

                 Perolehan kembali tanah milik ‘eigendom’ pribadi, dilakukan
                 dengan pemutusan hubungan keperdataan pemilikan tanah
                 ‘eigendom’ melalui perbuatan hukum lembaga ‘jual   beli’ (koop
                 en verkoop), sedangkan perolehan kembali dari penduduk
                 klas III, dilakukan melalui perbuatan hukum dalam lembaga
                 ‘gadai tanah’ (grond verpanding),yang diciptakan khusus bagi
                 pemilikan kembali tanah ‘milik Negara tidak bebas’ (onvrij
                 landsdomein). Lembaga ‘grond verpanding’ yang diciptakan
                 khusus untuk kondisi di Hindia Belanda itu, disebut ‘afkopen’
                 (penebusan  tanah),  dengan  pembayaran ‘afkoopsom’ (uang
                 tebusan), untuk membersihkan atau membebaskan (aflossen)
                 hak-hak  hukum  adat  yang  membebani  (bezward)  tanah
                 milik Negara, lalu diserahkan kembali (prijsgeven) kepada
                 Negara Hindia Belanda tanah  miliknya  yang  tergadaikan
                 dalam  penguasaan  penduduk   klas  III.  Berturut-turut,
                 proses perolehan kembali tanah menjadi tanah milik Negara
                 bebas (vrij landsdomein) itu adalah sebagai berikut:

                 7.1. a. Penduduk klas I:
                    Terhadap golongan penduduk klas I, perolehan hak milik
                 ‘eigendom’ pribadi dari tanah milik Negara (landsdomein),
                 dilakukan  melalui  perbuatan hukum  pemutusan  hubungan
                 hukum kepemilikan perdata Negara Belanda, melalui lembaga
                 jual beli (koop en verkoop) sebagai ‘alasan sah’ (rechtstitel) yang
                 dibuktikan dengan ‘akta jual beli’ (acte van koop en verkoop) oleh
                 Notaris. Pemutusan  hak  kepemilikan  perdata  Negara  itu,
                 sesuai  dengan  perintah Pasal 1 Agrarische Besluit 1870 dalam
                 menegakkan asas dan ajaran teori ‘domeinverklaring’.. Dengan
                 demikian, tanah yang telah dibeli pribadi tertentu itu, menjadi
                 milik  pribadinya dengan  hak  ‘milik  pribadi-BW’  (eigendom
                 privaat) Belanda, sehingga hubungan hak keperdataan dengan
                 tanah milik Negara (landsdomein) pun putus dan hapus. Maka
                 perolehan kembali  oleh Negara  atas  tanah  milik  ‘eigendom’
                 pribadi  itu  pun,  harus  dilakukan  dengan  menggunakan
                 lembaga ‘jual beli’ (koop en verkoo’p) sebagai ‘alasan hukum
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290