Page 308 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 308

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     281


                    tanah untuk dinikmatinya.  Perjanjian ini, bisa dilakukan,
                    baik di antara mereka yang menguasai dan menduduki atau
                    mengerjakan tanah, maupun di antara pemilik tanaman keras
                    dengan pemilik tanah, yang dalam hukum adat dikenal dengan
                    istilah ‘numpang tanaman’ ataupun ‘numpang tinggal’ di atas
                    tanah milik orang lain. Maka hak yang diperolehnya adalah
                    ‘hak pakai’ untuk menikmati hasil, yang dalam hukum adat
                    disebut (genootsrecht). Perjanjian demikian ini, dalam hukum
                    adat  disebut ‘perjanjian  yang ada  hubungannya dengan
                    tanah’ (transkaties waarbij grond betrokken is), yang melahirkan
                    ‘hak perorangan’ (persoonlijk recht) atas tanah. Jadi semua
                    hubungan  untuk menggunakan, memanfaatkan  dengan
                    tujuan mendapatkan hasil yang bisa dinikmati orang, adalah
                    hak dalam hubungan agraria, yang bentuk hukumnya disebut
                    ‘persewaan tanah’.
               25.  Hak agraria yang dibendakan:
                       Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian  tanah dalam
                    hubungan perdagangan dan dunia usaha dengan penanaman
                    modal besar, hukum  perdata Belanda (BW/KUHPInd.)
                    memungkinkan hak perorangan agraria (persoonlijk agrarisch
                    rechten) dijadikan hak kebendaan (zakelijk recht). Dua hak
                    agraria  BW/KUHPInd.  yaitu ‘erfpacht’ dan ‘recht  van  opstal’
                    diubah melalui   keputusan   hakim   pengadilan   negeri   menjadi
                    hak  kebendaan. Keputusan perubahan itu diperlukan, karena
                    asas dan ajaran hukum perdata BW/KUHPInd. mengajarkan
                    dua  syarat   dasar   untuk   jaminin   agunan keamanan kredit
                    modal usaha dari Bank. Kedua syarat itu adalah pertama,
                    hanya benda dengan hak kebendaan yang dapat dijaminkan;
                    dan  kedua,  hak  kebendaan  itu  harus dibuktikan  dengan
                    ‘akta’ (acte) hak yang dicatat dalam daftar  umum  (publiek
                    register)  sehingga  mendapatkan  kekuatan  hukum jaminan
                    dari Negara. Untuk memenuhi dua persyaratan hukum itulah
                    yang dijadikan  dasar  merubah dua  hak  perorangan  agraria
                    tersebut menjadi hak kebendaan, sehingga dapat digunakan
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313