Page 331 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 331

304     Herman Soesangobeng

            6.    Akibat hukum terhadap keberadaan masyarakat hukum
                 adat:
                    Akibat  hukum dari  perubahan struktur  organisasi
                 masyarakat  adat  yang meleburkan diri ke dalam masyarakat
                 politik kenegaraan NKRI, adalah pengakuan atas keberadaan
                 masyarakat hukum adat dengan hak-haknya atas tanah
                 maupun kekuasaan mengaturnya. Kesulitannya adalah
                 merubah  cara berpikir warga masyarakat hukum adat
                 yang lokal dan memandang mereka yang bukan anggota
                 masyarakat, sebagai orang asing yang tidak berhak menjadi
                 pemilik tanah. Cara pandang yang egosentris dengan lokalita
                 sempit itu, harus diubah menjadi terbuka untuk menerima
                 konsep Negara nasional dengan  hukumnya,  dalam hal ini
                 setiap  WNI  berhak  memiliki  tanah,  termasuk tanah dalam
                 wilayah masyarakat  hukum adat  setempat.  Demikian  pula
                 sebaliknya, mereka dari warga masyarakat adat setempat pun
                 berhak memiliki tanah dimanapun di seluruh tempat dalam
                 wilayah Negara  NKRI.  Hak  kepemilikan  itu  merupakan
                 akibat hukum wajar, karena teori ‘de facto-de jure’ mengajarkan
                 asas bahwa dengan kedudukan hukum menjadi WNI, maka
                 seorang  WNI  otomatis  karena  hukum  menjadi  ‘pemilik
                 tanah’  sebenarnya atas tanah dalam wilayah Negara NKRI .
            7.  Masalah pengakuan masyarakat hukum adat:
                    Kesulitannya untuk Indonesia, adalah pada masalah
                 pengakuan dan perlakuan atas keberadaan masyarakat
                 hukum  adat  dengan semua jenis haknya atas tanah; terutama,
                 setelah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
                 (NKRI) sebagai sebuah Negara Nasional. Perubahan itu,
                 menyebabkan timbulnya aspirasi untuk membentuk hukum
                 nasional yang berlaku terhadap semua WNI sebagai hukum
                 positif dalam wilayah teritorial Negara Republik   Indonesia.
                 Untuk memberikan landasan teori bagi perubahan sifat hukum
                 adat yang lokal dengan semua keragaman rumusan serta cara
                 penegakkannya,  dikembangkan  teori  ‘de  facto-de jure’  dengan
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336