Page 337 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 337

310     Herman Soesangobeng

            11.  Objek dan subjek sasaran analisa:
                    Secara analisis, masyarakat hukum adat dengan hak atas
                 tanahnya itu, perlu dibedakan dalam tiga satuan analisa bagi
                 pengembangan logika serta paradigma  penanganan  dalam
                 penegakkan hukum  pertanahan dan keagrariaan  sesuai
                 dengan Undang-Undang  Pertanahan Indonesia. Ketiga
                 satuan analisa tersebut meliputi:
                 a.  persekutuan hukum sebagai organisasi masyarakatnya,
                 b.  masyarakat hukum sebagai kesatuan individu-individu
                    yang menjadi warga pendukungnya, dan
                 c.  tanah sebagai wilayah teritorial  hukum dengan ragam
                    jenis haknya.

                    Hasil  analisa terhadap  ketiga  satuan analisa ini,
                 diperlukan  untuk bisa memastikan   sikap  dan   antisipasi
                 penanganan   dalam   mengatasi   serta meredam kemungkinan
                 masalah agar tidak berkembang menjadi sengketa menahun
                 (perennial conflict) tanah dan agraria  dalam penegakkan
                 Undang-Undang Pertanahan Indonesia. Sebab dampak dari
                 kesalahan antisipasi penanganan terhadap ketiga satuan
                 analisa ini, akan berakibat timbulnya pergolakan sosial yang
                 lahir dari rasa ketidakadilan penegakkan hukum terhadap
                 rakyat sebagai WNI.
            12.  Model dan Cara membawa hak adat ke dalam pengaruh
                 hukum Nasional Negara:
                    Adapun model dan cara merubah masyarakat hukum
                 adat  dengan hak-hak adatnya atas tanah, bukan melalui
                 lembaga ‘penggantian’ atau ‘konversi’ (conversion), melainkan
                 ‘membawa’ masyarakat dan jenis-jenis  hak tanahnya, ke
                 dalam pengaruh sistim hukum pertanahan dan keagrariaan
                 nasional Indonesia.  Strategi  ‘membawa  ke  dalam  pengaruh’
                 sistim  hukum  positif Negara, dipercaya   lebih   menghargai
                 hak asasi WNI,  sehingga dapat  mencegah   timbulnya
                 kecurigaan  dan  sengketa  karena  warga  masyarakat hukum
                 adat    merasa   hak   hukum   adat    dengan   hak-hak  atas
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342