Page 352 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 352

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     325


                    kewenangan hukum itu antara lain mengenai pengujian
                    kebenaran materiil dari dokumen pendukung, memastikan
                    bahwa letak  tanah yang dibuatkan  akta  tanahnya tidak
                    melanggar tata ruang dan merusak lingkungan hidup,
                    termasuk bertanggungjawab secara pidana atas semua cacad
                    tersembunyi dalam pembuatan akta tanah bagi perbuatan
                    hukum perjanjian tanah.

                   19.2. Pembuatan  APJB/PPJB adalah  kejahatan  hukum
                          (kriminal):
                       Perbuatan  yang termasuk cacad tersembunyi,  adalah
                    pembuatan  surat perjanjian atau  kesepakatan yang disebut
                    APJB/PPJB. Maka pembuatan akta APJB/PPJB,  adalah
                    termasuk perbuatan pidana, sebab ketentuan dasar perjanjian
                    tanah dalam Hukum Pertanahan Nasional, adalah harus
                    dilakukan oleh dan di antara para pemilik tanah sebenarnya.
                    Maka mereka yang menguasai tanah bukan sebagai pemilik
                    sebenarnya seperti para ‘spekulan’ atau ‘makelar’ tanah,
                    adalah perbuatan pidana yang melanggar hak keperdataan
                    pemilik tanah sebenarnya. Hal itu, sudah harus dipastikan
                    oleh pejabat  pembuat  akta  tanah.  Demikian   pula,
                    pembuatan   akta  tanah  yang tidak  teliti  sehingga bidang
                    tanah yang sebelumnya sudah dibebani dengan  hak ‘gadai
                    tanah’ (gade), tetapi tidak diteliti oleh pejabat PPAT sebelum
                    membuat ‘akta jual beli’ (APJB), adalah merupakan cacad
                    tersembunyi, sehingga  kelalaian  pejabat  PPAT  yang  tidak
                    teliti  dalam  menguji  materiil ketika akan membuat akta
                    tanah, adalah suatu perbuatan kejahatan hukum pidana.
               20.  Pejabat hukum untuk ‘perjanjian yang ada hubungannya
                   dengan tanah’:
                       Perbuatan  hukum  untuk  ‘perjanjian  yang  ada
                    hubungannya  dengan  tanah’,  itu  disebut juga ‘perjanjian
                    untuk hubungan keagrariaan’ yaitu untuk mengolah dan
                    memanfaatkan tanah agar berdaya dan berhasil guna, yang
                    disebut juga  ‘perjanjian agraria’ (agrarisch betrekkingen).
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357