Page 56 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 56

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     29


                    sebagai masyarakat biasa (proletarii). Para budak, tidak
                    dihargai sebagai manusia  apalagi  warga  Negara,  melainkan
                    merupakan    benda    hidup    yang bisa diperdagangkan  oleh
                    tuannya. Praktek penegakkan hukum pertanahan Romawi  itu,
                    ternyata  lebih  menguntungkan  warga  Negara  golongan atau
                    kaum/klas bangsawan (plebeian) yang karena kekuasaannya
                    mampu  menguasai dan mendaku/mengklaim  tanah sangat
                    luas sebagai milik pribadi dan keluarganya. Akibatnya  warga
                    Negara  biasa  menjadi  tidak  memiliki sedikit pun lahan
                    untuk kehidupannya. Mereka termarjinalisasi menjadi
                    kelompok  warga Negara yang tak  berpunya  tanah  milik,
                    sehingga disebut kaum ‘proles’ maka sebagai satu kelompok
                    dalam strata sosial disebut klas ‘proletarii’.
               15.  Lahirnya undang-undang agraria (lex agraria):
                       Ketimpangan  pemilikan  tanah itu  menyebabkan
                    timbulnya pemberontakan kaum ‘proletarii’, yang  didukung
                    para budak sehingga terjadi perang saudara. Perang  saudara
                    itu diselesaikan melalui perundingan perdamaian yang dikenal
                    dengan nama perundingan ‘duabelas meja’ . Hasilnya adalah
                                                          8
                    kesepakatan damai untuk mengambil tanah para bangsawan
                    yang sangat luas, guna dibagi-bagikan  kepada para warga
                    Negara biasa yaitu kaum/klas ‘proletarii’. Kaum atau klas
                    bangsawan (plebeian), dibatasi luas pemilikannya oleh Negara
                    menjadi hanya seluas 500 ‘iugera’ (= 312 acres, = 1.262.632,8
                    m²/= ± 126 ha) 23. Tanah-tanah milik para bangsawan yang
                                  9
                    dibebaskan itu dijadikan tanah milik masyarakat umum (ager
                    publicus), yang dibagi-bagikan secara cuma-cuma kepada para
                    warga Negara Romawi klas ‘proletarii’.
                       Peraturan  pengambilan  atau pembebasan  tanah  dan
                    pembatasan  luas pemilikan  oleh kaum  bangsawan serta
                    pembagiannya kepada warga Negara klas ‘proletarii’ itu, diatur

                   8    John Henry Merryman, The Civil Law Tradition: An Introduction to
               the Legal Systems of Western Europe and Latin America, opcit.
                   9    James H. Oliver,  Agrarian Law, dlm.  Encyclopedia International,
               New York: Grolier  Inc., 1975, hlmn. 157-158.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61