Page 61 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 61

34     Herman Soesangobeng

                    bertindak  dalam hukum.  Bentuk pertama  dari  Negara
                    disebut ‘corpus comitatus’ sedangkan Negara dalam
                    bentuk kedua, disebut ‘corpus corporatum’ yang bentuk
                    kekuasaannya disebut ‘gubernaculum’ yaitu ‘pemerintah’;
                    sedangkan warga Negara, disebut ‘corpus civilis’. Demikian
                    pula jenis tanah pun langsung dibedakan  antara  tanah
                    milik Negara, milik umum dan milik pribadi.
                 e.  Pada masa kekuasaan Justianus sebagai  Kaisar (Caesar),
                    dia memerintahkan  untuk  mensistimasisasi  kembali  ide-
                    ide  dalam  ajaran, asas, maupun teori hukum ‘Institutes
                    of Gaius’ yang  disahkan  dalam sidang ‘Senat’ menjadi
                    ‘Corpus juris civilis’ yaitu ‘hukum perdata’. Hukum perdata
                    itu terdiri atas empat  bagian  utama yaitu: ‘orang’,  ‘benda’,
                    perbuatan hukum’ dan ‘pembuktian serta lamanya waktu
                    bagi lahir  atau  hilangnya suatu  hak’.  Penjelasan dan
                    tafsirannya diberikan oleh Theophilus yang disistimatisasi
                    ke dalam sebuah buku oleh para muridnya dan disebut
                    ‘Theophilus institutes’,  dan  diacu  serta  dianut  di  seluruh
                    Negeri  Romawi  sampai  abad  kedelapan  dan  kesepuluh
                    Masehi.
                 f.  Model penyusunan Hukum Perdata ‘Corpus juris civilis’  itu
                    merupakan suatu bentuk penulisan peraturan-peraturan
                    dasar yang disusun secara sistimatis dalam mengatur
                    pertalian dan keterkaitan   keempat  bagian  utama  dari
                    sistim  Hukum Pertanahan  Romawi  (jus  terra),  dalam
                    hal ini  peraturan  agraria  (lex agraria)-nya diatur  sebagai
                    pelaksanaan penggunaan  maupun  pemanfaatan tanah.
                    Maka  model  sistimatisasi dengan pembukuan peraturan
                    hukum menjadi sebuah undang-undang itu, kemudian
                    dikenal  dengan  nama  ‘codex  justinianus’  dan disebut  juga
                    model ‘kodifikasi’ hukum Justinianus. Suatu model yang
                    kemudian dianut juga oleh Kaisar Napoleon Bonaparte di
                    Perancis pada abad ke 18 bagi kodifikasi  hukum perdata
                    Perancis,  maka  dikenal dengan nama ‘codex Napoleonic’
                    dalam hukum  perdata (code civile) Perancis. Suatu model
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66