Page 57 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 57

30     Herman Soesangobeng

                 dalam peraturan yang disebut ‘lex agraria’ atau undang-undang
                 agraria yang lahir pada tahun 111 SM. Jadi ‘lex agraria’ adalah
                 peraturan pelaksana sebagai bagian dari hukum pertanahan
                 (‘jus terra’), bagi pemerataan penggunaan serta pemanfaatan
                 tanah oleh warga Negara Romawi. Peraturan ‘lex agraria’ itu
                 pun kemudian dilaksanakan  di daerah-daerah taklukan atau
                 jajahan Romawi, yang tanahnya disebut ‘tanah taklukan’ (agri
                 limitati), dan dibagi-bagikan sebagai hadiah atau upah kepada
                 para  anggota  pasukan  tentara  Romawi  maupun  warga
                 Negara  Romawi lainnya dengan jalan dijual atau disewakan
                 oleh Negara.

            16.  Penyusunan filosofi, asas, ajaran,  dan teori hukum
                 Romawi:
                    Kemudian  setelah   berkuasanya   kaisar  Justinianus,
                 dibentuklah  satu panitia  atas  perintah  kaisar,  yang dipimpin
                 oleh Tribonian  dan dua orang lainnya. Tugas mereka adalah,
                 untuk mengumpulkan dan menyusun asas- asas serta ajaran
                 hukum dari  ‘Institutes  of Gaius’ untuk disederhanakan
                 menjadi empat buku hukum yang  dikenal dengan nama
                 ‘Corpus Juris Civilis’ dan terdiri  atas ‘Institutes’,  ‘Code’,
                 ‘Digest’,  serta ‘Novels’, dalam hal ini ‘jus terra’  dan  ‘lex
                 agraria’ juga terkandung di dalamnya. Jadi hukum pertanahan
                 (jus terra) dan undang-undang agraria (lex agraria), adalah
                 peraturan hukum yang diatur dalam ‘hukum perdata’ atau
                 ‘hukum sivil’ (corpus juris civilis).
                    Demikian pula asas-asas dan ajaran hukum pertanahan
                 pun dibakukan bagi pengembangan teori penegakkan,
                 pelaksanaan dan penyelesaian sengketa  hukum  pertanahan
                 maupun keagrariaannya. Contohnya  adalah penciptaan
                 lembaga tanah ‘agri limitati’, atas tanah di daerah-daerah
                 taklukan untuk memperluas wilayah kekuasaan Negara kota
                 Roma. Tanah di daerah yang   ditaklukkan   itu   disebut
                 tanah   ‘agri    limitati’,     yang    penggunaanya dibagikan
                 sebagai hadiah  atau  upah  kepada  tentara  yang ikut  dalam
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62