Page 70 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 70
Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum .... 43
seorang petugas orang Belanda yang tidak berkewenangan
jabatan publik (publiek rechtsorde), namun bertugas sebagai
pengawas untuk melaporkan kepada Residen, tentang
keamanan serta kelancaran perolehan maupun pengadaan
hasil bumi kepada pemerintah Belanda. Petugas pengawas
itu disebut ‘Kontroler’ (Controleurs) .
15
Sistem pemerintahan demikian ini disebut ‘sistim
pemerinthan ganda’ (dual system) oleh Furnivall, dalam hal
ini tujuan penegakkan Hukum Agraria, tetap diutamakan,
sekalipun penegakkan Hukum Pertanahan juga diperhatikan,
meskipun hanya bagi kepentingan hukum warga Negara
Belanda yang tinggal di Indonesia. Hak agraria di daerah
kekuasaan langsung itu pun bersifat ganda yaitu untuk orang
Belanda dan orang Bumiputra . Bagi orang Belanda, hak
16
agraria mereka yang dalam BW disebut ‘hak sewa pekarangan’
(recht van erfpacht), ‘hak untuk memiliki bangunan di atas
tanah milik orang lain’ (recht van opstal), dengan keputusan
hakim pengadilan negeri, dijadikan hak kebendaan (zakelijk
recht) sehingga bisa dijadikan agunan hipotek perolehan
modal usaha pengusaha perkebunan besar. Sementara hak
agraria bagi orang Bumiputra, dibiarkan hidup menurut
hukum adatnya dan diberi kedudukan hukum sebagai
‘penggarap tanah’ (bewerker). Jadi praktek penegakkan
Hukum Pertanahan Belanda (BW/KUHPInd.) di Hindia
Belanda/Indonesia, hanya untuk menjamin kepentingan
hak keperdataan warga Negara Belanda yang karena adanya
politik hukum kependudukan Negara, maka diberlakukan
juga bagi golongan penduduk Eropah dan Timur Asing yang
sudah memiliki surat keputusan persamaan hak sosial sebagai
orang Eropah. Adapun golongan penduduk orang Indonesia
yang disebut penduduk Bumiputra, samasekali tidak
mendapatkan perlindangan hak keperdataannya atas tanah.
15 J.S. Furnivall, Administration in Burma and Java, op.cit., hlmn. 21.
16 C.C.J. Maassen en A.P.C. Hens, Agragische Regelingen voor het
gouvernementsgebied van Java en Madoera, Batavia: J.B. Wolters, 1934.